REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (Sekjen PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan, partainya menghormati posisi politikus senior Jusuf Kalla (JK) sebagai tokoh nasional yang telah banyak pengalaman dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. PDIP pun akan menunggu hasil putusan Mahkamah Konstitusi terkait peluang JK kembali menjadi calon wakil presiden (cawapres).
Hal ini terkait uji materi soal aturan pembatasan sebagai syarat capres atau cawapres yang digugat beberapa pihak. Apabila gugatan tersebut dikabulkan MK maka peluang JK kembali menjadi cawapres akan sangat besar, termasuk peluang kembali menjadi cawapres Jokowi di periode keduanya.
"Berkaitan dengan siapa yang akan mendampingi Pak Jokowi, tentunya Pak JK yang dikenal piawai di dalam membangun dialog, dan handal di dalam mencari solusi perdamaian di Aceh, sudah terbukti mampu hadir sebagai sosok wakil presiden yang mampu bekerjasama dengan Pak Jokowi. Terkait peluang Beliau sebagai cawapres, tentunya kita tunggu keputusan dari Mahkamah Konstitusi," kata Hasto dalam keterangan tertulisnya, Selasa (24/7).
Hasto menyebut PDI Perjuangan menempatkan Pak Jusuf Kalla sebagai tokoh nasional yang terus memberikan inspirasi, diantaranya tokoh yang mampu menciptakan persatuan dan kesatuan bangsa.
"Kami menaruh hormat pada Beliau. Pengalamannya yang sangat luas, kemampuannya membangun dialognya sangat bagus, dan ketokohannya sebagai jembatan perdamaian bagi terciptanya persatuan dan kesatuan nasional sangat diakui di dunia internasional," ujar Hasto.
Karena pengalaman dan kematangan JK itulah, Hasto menilai siapapun yang akan mendampingi Jokowi akan dikomunikasikan dengan sangat intens dengan JK bersama Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. "Pak JK sebagai tokoh penting untuk memberikan masukan," jelasnya.
Soal siapa cawapres Jokowi nanti, menurut Hasto dari pertemuan di Bogor pada Senin (23/7) malam, seluruh Ketua Umum Partai Politik pengusung Jokowi sudah sepakat. Pengumuman cawapres akan diumumkan langsung oleh Jokowi. Dan nama cawapres yang akan diumumkan oleh Presiden Jokowi pada momentum yang tepat.