REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK UTARA -- Proses evakuasi masyarakat dan wisatawan di kawasan tiga gili, Gili Trawangan, Gili Air, dan Gili Meno, di Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB) dihentikan sementara pada Selasa (7/8).
Hal ini dikatakan Humas Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Mataram Agus Hendra Sanjaya. Agus menyampaikan, penghentian evakuasi lantaran permintaan masyarakat di sana yang masih ingin tinggal di gili.
"Tadi sekira jam 12.00 Wita disetop (evakuasi) sementara karena masyarakat masih ingin tinggal di sana," ujar Agus kepada Republika.co.id, Selasa (7/8).
Agus menyebutkan, proses evakuasi yang dilakukan pada hari ini, sejak pagi hingga pukul 12.00 Wita telah membawa 238 warga dan wisatawan dari gili ke daratan Pulau Lombok. Dari Pelabuhan Bangsal para warga dan wisatawan langsung dibawa menuju Bandara Internasional Lombok dan Pelabuhan Lembar, ada juga sebagian yang singgah di Dinas Pariwisata NTB di Jalan Langko, Mataram, menggunakan bus dari Kementerian Perhubungan.
"Karena ada gempa susulan semalam jadi para warga dan wisatawan pada panik lagi," lanjutnya.
Berdasarkan data Basarnas Matatam, total evakuasi warga dan wisatawan dari gili hingga hari ini mencapai 4.636 orang.