Kamis 09 Aug 2018 05:51 WIB

Lombok Barat Siapkan Dapur Umum untuk Korban Gempa

Penyediaan logistik makanan jadi pokok perhatian serius

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Hazliansyah
Foto aerial pencarian korban di bawah reruntuhan Masjid Jamiul Jamaah yang rusak akibat gempa bumi di Bangsal, Lombok Utara, NTB, Rabu (8/8).
Foto: Antara/Zabur Karuru
Foto aerial pencarian korban di bawah reruntuhan Masjid Jamiul Jamaah yang rusak akibat gempa bumi di Bangsal, Lombok Utara, NTB, Rabu (8/8).

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK BARAT -- Bupati Lombok Barat (Lobar) Fauzan Khalid mengatakan, persoalan para pengungsi terkait dengan penyediaan logistik makanan menjadi pokok perhatian serius. Ribuan pengungsi yang rumahnya hancur total di banyak titik lokasi di Lobar harus mendapat perhatian.

"Ini harus menjadi penanganan jangka panjang. Jangka panjangnya adalah soal perumahan, namun jangka pendeknya adalah penyediaan logistik sehari-hari dan masalah sanitasi yang harus juga mendapat perhatian," ujar Fauzan di Lombok Barat, NTB, Rabu (8/8).

Kepala Dinas Sosial Lobar, Ambaryati melaporkan Dapur Umum Mobile sudah tersedia dan siap beroperasi. "Kita sudah bisa menariknya dari Lombok Utara dan Lombok Timur," kata Ambaryati.

Dalam rangka itu, Ambar membutuhkan 2,4 ton beras setiap hari guna menjalankan operasional dapur umum. "Pihak Provinsi berjanji untuk membantu," ucapnya.

Sekretaris Daerah Lobar Muhammad Taufiq mengatakan dapur umum juga disiapkan oleh ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) NTB dan Polres Lombok Barat. Di samping persoalan penyediaan logistik, bagi Taufiq, yang berat juga adalah masalah distribusinya.

"Jangan sampai terjadi penumpukan di satu titik, sedangkan di tempat lain tidak tersentuh," kata Taufiq.

Ia mengharapkan agar pendistribusian logistik dan bantuan lainnya agar tetap berkoordinasi dengan posko kecamatan dan pemerintah desa.

Ketua Ketua Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) NTB, Baiq Diyah Ratu Ganefi telah mengunjungi Kantor Camat Narmada. Diyah menyampaikan, IWAPI berjanji akan mendistribusikan nasi bungkus sebanyak tiga ribu per hari.

"Insya Allah kami akan membungkus nasi tiga ribu per hari. Bisa jadi satu hari itu bisa 300 kilogram beras kita drop. Tentunya untuk kebutuhan kita koordinasi dengan pak camat," katanya.

Ditambahkannya, IWAPI tidak bekerja sendiri, melainkan meminta bantuan organisasi wanita yang tergabung dalam PKK dan DWP Kecamatan. Demikian pula posko di Lingsar, Gunungsari dan Batulayar akan memberlakukan hal yang sama.

Pihak IWAPI sendiri akan turut membantu dengan menyalurkan beras, telur, air kemasan dan mi instan. Untuk itu dalam merealisasikan bantuan logistik ini dibutuhkan tempat khusus.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement