REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperkirakan kerusakan dan kerugian akibat gempa bumi 6,4 SR dan 7 SR di Lombok, NTB sekitar Rp 5,04 triliun. Kerugian tersebut utamanya dipicu kerusakan sektor permukiman yang memporak-porandakan puluhan ribu.
“Puluhan ribu rumah rusak berat. Bahkan banyak yang rata dengan tanah,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, Senin (13/8).
Total taksiran kerugian tersebut bersumber dari sektor pemukiman sebesar Rp 3,82 triliun, sektor infrastruktur Rp 7,5 miliar, dan sektor ekonomi produktif Rp 432,7 miliar. Kerugian di sektor sosial budaya ditaksir Rp 716,5 miliar, dan lintas sektor sekitar 61,9 miliar.
Berdasarkan pemetaan wilayah, kerusakan dan kerugian terbesar terdapat di Kabupaten Lombok Utara, yakni lebih dari Rp 2,7 triliun. Sementara, di Kabupaten Lombok Barat kerugiannya tercatat lebih dari Rp 1,5 triliun, Lombok Tmur Rp 417,3 miliar, Lombok Tengah Rp 174,4 miliar rupiah dan Kota Mataram Rp 242,1 miliar rupiah.