Jumat 24 Aug 2018 12:21 WIB

Relawan PMI Meninggal di Lombok

Jenazah akan dimakamkan di Pekalongan.

Palang Merah Indonesia (PMI) mengirimkan alat penjernih air atau //Water Treatment Plant// untuk memenuhi  ketersedian Layanan air bersih bagi para pengungsi yang terdampak Gempa Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB).
Foto: Humas PMI
Palang Merah Indonesia (PMI) mengirimkan alat penjernih air atau //Water Treatment Plant// untuk memenuhi  ketersedian Layanan air bersih bagi para pengungsi yang terdampak Gempa Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Relawan Palang Merah Indonesia (PMI) Afni Fastabiqul Strata Utama (26 tahun), asal Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, meninggal saat bertugas membantu masyarakat terdampak gempa Lombok. Kepala Biro Humas PMI Pusat Aulia Arriani, saat dihubungi, Jumat, membenarkan Afni Fastabiqul Strata Utama meninggal pada Jumat (24/8) pukul 07.30 Wita.

Gugurnya Afni yang akrab disapa Tata ini menjadi kali kedua PMI kehilangan relawannya yang tengah bertugas dalam operasi tanggap darurat gempa Lombok. Tata bertugas di Lombok sejak 18 Agustus 2018 dan bergabung dalam Tim WASH (Water Sanitation Hygiene) PMI untuk bertugas selama satu bulan di Lombok.

Sehari-harinya, almarhum bertugas mengantarkan air bersih dengan mengendarai kendaraan tangki air PMI untuk disalurkan ke masyarakat terdampak gempa di wilayah Lombok Utara. "Semasa bertugas, almarhum bertugas mendistribusikan air bersih ke warga-warga yang membutuhkan air bersih di sejumlah desa di Lombok Utara," ujar Koordinator Tim WASH PMI, Sukri.

Koordinator WASH PMI Sukri menjelaskan kronologi kejadian sebagai berikut. Jumat (24/8) pagi pukul 06.15 Wita almarhum sempat dibangunkan oleh seorang rekannya yang bersama-sama menempati Camp WASH PMI di Dusun Lokorangan, Desa Kayangan, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara. 

"Kami terbiasa setiap pagi saling membangunkan teman-teman untuk sarapan, bersih-bersih, dan bersiap untuk bertugas. Saat dibangunkan, Tata saat itu masih sadar, tetapi ia kembali tidur. Saya pikir mungkin dia masih butuh tidur karena toh hari masih pagi," ujar Sukri.

Pukul 07.19 Wita, teman-temannya kembali membangunkan almarhum yang belum juga terbangun. Namun, saat itu mereka menyadari almarhum tidak ada respons dan sudah tidak ada denyut nadi.

Tim WASH lalu bergegas mengontak Tim Medis PMI yang berada di Posko PMI Rest Area Kayangan untuk meminta ambulans. Almarhum segera dibawa dengan ambulans PMI dan dirujuk ke Puskesmas Gangga, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara.

Dalam perjalanan menuju puskesmas, tim medis PMI sempat melakukan pijat jantung dan pengecekan ulang respons almarhum, namun sudah tidak ada tanda kehidupan. Tim medis PMI memperkirakan almarhum sudah meninggal sejak di Camp WASH PMI.

Tim dokter di Puskesmas kembali melakukan pemeriksaan, namun menyatakan almarhum sudah meninggal. Puskesmas mengeluarkan pernyataan resmi almarhum dinyatakan meninggal pukul 07.30 Wita.

"Hari ini jenazah Afni Fastabiqul Strata Utama akan dibawa ke Markas PMI NTB di Mataram untuk acara pelepasan resmi dan doa bersama oleh pengurus dan relawan. Selanjutnya jenazah akan diterbangkan ke Semarang untuk dimakamkan di kota kelahirannya di Pekalongan, Jawa Tengah," kata Sukri.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement