REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA---Menteri Pendidikan Nasional, Muhammad Nuh, mengatakan kejujuran pelapor adanya kasus contekan massal di SD Gadel 2 Surabaya, Siami, harus dihormati. Pernyataan tersebut menanggapi adanya protes warga sekitar yang tidak terima dengan pelaporan tersebut.
“Kedua belah pihak harus dipahami. Kejujuran Siami harus dihormati, yang menolak juga harus dipahami, “ ungkapnya, Selasa (14/6)
Nuh mengatakan kasus contekan massal tersebut bukan lagi masalah pendidikan, tapi merembet ke sosial. Karena itu, jangan sampai kasus contek massal menimbulkan perkara baru. “Persoalan ini yang tadinya murni akademik, sekarang dalam tanda petik ke sosial. Sehingga seakanakan yang satu menyuarakan kebenaran dan ditolak oleh masyarakat, “ ungkapnya.
Masyarakat yang menolak tersebut, lanjutnya, harus dimengerti karena mereka merasa dikorbankan. Mereka khawatir prestasi semua siswa jelek. “Karena itu, jangan sampai anak Siami tidak boleh sekolah lagi dan masyarakat harus dipahamkan kalau tidak semua jelek sehingga masalah menjadi clear, “ ungkapnya.
Sebelumnya, pelapor kasus contekan massal di SD Gadel 2 Surabaya, Siami, diprotes warga. Para warga mengaku tidak terima dengan pelaporan Siami yang menyebabkan kepala sekolah dan dua guru di SD Gadel 2 dicopot dari jabatannya. Lantaran mendapat tekanan tersebut, Siami dan keluarganya mengungsi ke Gresik.