REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Tingkat kelulusan ujian nasional (UN) Sekolah Dasar di DKI Jakarta pada 2011 mencapai 100 persen meskipun sempat diwarnai adanya dugaan kecurangan di SDN 06 Pesanggarahan, Jakarta Selatan. "Saya gembira mendapatkan laporan tingkat kelulusan UN SD di DKI jakarta mencapai 100 persen. Meskipun saya tahu banyak catatan khusus untuk mencapai prestasi itu," kata Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo di Balaikota DKI Jakarta, Senin.
Keberhasilan itu disebut Foke (panggilan Fauzi Bowo) diluar dugaan karena Pemprov DKI Jakarta tidak pernah mematok target kelulusan UN SD sebesar 100 persen untuk seluruh sekolah di ibu kota, apalagi harus menghalalkan segala cara untuk mencapai kelulusan UN SD 100 persen. "Saya menegaskan, saya tidak pernah mematok target 100 persen untuk kelulusan UN tingkat SD. Perlu saya ingatkan juga, segala sesuatu yang tidak berakhlak untuk mencapai sesuatu tidak akan ada tempatnya atau akan ada sanksinya," kata Gubernur.
Foke merujuk kepada adanya dugaan kecurangan yang terjadi saat pelaksanaan UN di SDN 06 Pesanggarahan, Jakarta Selatan dimana untuk kasus ini, dia akan melakukan penyelidikan secara intensif dan menyeluruh untuk menemukan pelaku utama. "Pihak yang ditemukan terlibat dalam kasus ini pasti akan kita kenakan sanksi. Karena itu, kita adakan penyelidikan, jangan sampai orang yang tidak bersalah dikenakan sanksi," ujarnya.
Data dari Dinas Pendidikan DKI menunjukkan tingkat kelulusan SD baik negeri maupun swasta di DKI Jakarta sebesar 100 persen dengan nilai rata-rata 22,82 dengan rincian nilai rata-rata untuk Bahasa Indonesia 8,22, Matematika 7,39 dan IPA 7,21. Dibandingkan tahun lalu atau tahun ajaran 2010, tingkat kelulusan UN SD hanya mencapai 99,98 persen saja dengan nilai rata-rata mencapai 21,46 dengan rincian nilai rata-rata untuk Bahasa Indonesia 7,44, Matematikan 6,97 dan IPA 7,05
Sementara itu, untuk penerimaan peserta didik baru (PPDB) SD online, bangku kosong yang tersedia diseluruh SD DKI Jakarta mencapai 117.227 bangku. Pada tahap PPDB tahap 1, peserta didik baru yang telah diverifikasi mendaftar secara online mencapai 106.196 siswa dan yang diterima hanya 96.438 siswa, sehingga masih tersedia bangku kosong untuk sebanyak 20.789 siswa.