Senin 16 Apr 2012 05:22 WIB

Ada Kunci Jawaban UN? Jangan Terpengaruh Isu

Red: Endah Hapsari
Ujian Nasional (Ilustrasi)
Foto: Antara
Ujian Nasional (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI---Dinas Pendidikan Kota Sukabumi mengimbau seluruh peserta Ujian Nasional, khususnya tingkat SMA sederajat yang akan melaksakan UN secara serempak pada Senin (16/4) agar tidak terpengaruh isu akan adanya kunci jawaban.

"Jangan terpengaruh dengan akan adanya kunci jawaban soal UN yang akan beredar pada pelaksanaan UN karena semua itu hanya isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan yang ingin mengacaukan pelaksanaan UN di Kota Sukabumi," kata Ketua Penyelanggaraan UN Disdik Kota Sukabumi, Mulyono.

Selain itu, kepada peserta UN jika menemukan peredaran kunci jawaban agar tidak dipercaya, karena belum tentu jawabannya semua benar, bahkan bisa saja menjerumuskan.

Menurutnya, bagaimana soal UN bisa bocor ke tangan oknum yang tidak bertanggung, karena penjagaan materi soal itu sangat ketat.

Lebih lanjut, gudang untuk tempat penyimpanan soal UN pun dijaga oleh petugas gabungan dari Polres Sukabumi Kota dan Satuan Polisi Pamong Praja serta pihak pengaman lainnya seperti tim independen dari perguruan tinggi di Sukabumi.

"Kami pun mengimbau jika ada kunci jawaban yang beredar di 'handphone' agar jangan dipercaya, atau bisa dilaporkan kepada kami, karena kami khawatir jawabannya salah semua yang menyebabkan tidak lulus UN. Soal UN pun dijaga ketat dan sangat kecil sekali terjadinya kebocoran," tambahnya

Sementara, Sekretaris Disdik Kota Sukabumi, Ade Suherman mengatakan, pihaknya menjamin pelaksanaan UN bebas dari praktek kecurangan. Hal ini didasarkan pada langkah pengetatan pengawasan mulai dari distribusi soal hingga pelaksanaan UN.

"Pengawasan UN diperketat untuk mencegah kebocoran soal, pengawasan tidak hanya pada pelaksanaan ujian melainkan pada kedatangan soal dan pendistribusian soal ke masing-masing sekolah. Dan kami jamin tidak ada soal yang bocor, apalagi sampai ada kunci jawaba UN, jika ada kami ingatkan kepada seluruh perserta UN agar jangan dipercaya," kata Ade.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement