REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud), Musliar Kasim menjamin soal ujian nasional (UN) tidak akan bocor. Pasalnya, pengawasan soal UN dari mulai percetakan hingga daerah dilakukan secara ketat.
"Mustahil bila ada kebocoran," ujar Musliar Kasim, kepada wartawan di sela-sela pantauan UN di SMP 2 Sukabumi, Senin (23/4).
Menurutnya, pengawasan mulai dilakukan sejak dari lokasi percetakan yang tersebar di empat percetakan berbeda. Dari percetakan, soal UN disebar ke ibukota provinsi dan akhirnya ke kabupaten/kota. Soal UN baru diserahkan ke sekolah pada hari pelaksanaan ujian.
Ditambahkan Musliar, khusus UN SMP, tidak disediakan soal UN cadangan. Jika terjadi kekurangan, maka kepala sekolah maupun pengawas dapat melakukan fotocopy soal.
Sementara itu, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemendikbud, Khairil Anwar menambahkan, dari pengalaman UN tingat SMA menyebutkan banyaknya pengaduan terkait kebocoran soal. Hingga saat ini pengaduan terkait pelaksanaan UN SMA beberapa waktu lalu mencapai sekitar 850 pengaduan.
"Namun setelah di cek, bocoran soal itu tidak cocok," imbuh Khairil. Selain pengaduan kebocoran soal, ada juga yang mengadukan terkait kekurangan soal.