Selasa 31 Mar 2015 19:00 WIB

Menag: IAIN Hasil Perjuangan Politik Kebudayaan

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Indah Wulandari
IAIN Imam Bonjol yang rusak parah akibat gempa Padang 2009
Foto: Wordpress
IAIN Imam Bonjol yang rusak parah akibat gempa Padang 2009

REPUBLIKA.CO.ID,PADANG -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyebut keberadaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) sebagai lahan generasi muda untuk memperdalam ilmu keagamaan dan ilmu umum untuk memajukan bangsa dan negara.

"Kementerian Agama sangat mengapresiasi tak hanya IAIN, namun mereka-mereka yang mengelola. IAIN merupakan hasil perjuangan politik kebudayaan para guru kita dulu," kata dia dalam acara peletakan batu pertama Kampus III IAIN Imam Bonjol di Padang, Sumatra Barat, Selasa (31/3).

Menurutnya, sudah semestinya di tengah-tengah bangsa Indonesia yang sangat religius, ada perguruan tinggi negeri (PTN) Islam. Sebab, PTN Islam dapat menjadi wadah untuk mengembangkan suatu bangsa dan umat Islam pada khususnya.

IAIN, lanjut Lukman, yang saat ini telah berkembang menjadi Universitas Islam Negeri (UIN), tak hanya menjadi wadah tempat kaum santri melakukan mobilitas vertikal.

Namun, IAIN dibangun sebagai tempat untuk menjaga faham keislaman di Indonesia yang rahmatan lil 'alamin sehingga mampu hidup bersama ditengah keragaman.

"Untuk menjaga Indonesia, Islam merupakan faham yang bisa hidup bersama. Sehingga, Islam yang tak kaku dapat terawat dan terjaga dengan baik," ujar Lukman. Ia berharap, generasi muda mampu mengemban dan melanjutkan misi IAIN.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement