REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Universitas Andalas (Unand) tak akan menjadikan nilai ujian nasional (UN) sebagai patokan penerimaan mahasiswa baru.
Rektor Unand Werry Darta Taifur menuturkan, Unand mempunyai tiga kriteria utama sebagai penentu seleksi masuk SNMPTN.
"Pertama melalui kelompok sekolah, memenuhi nggak, contoh akreditasinya (bagaimana), (adakah kelas) akselerasinya," kata dia di Padang, Sumatra Barat (Sumbar), Senin (20/4).
Kedua, lanjut dia, kelompoknya adalah dari prestasi siswa yang tertera dalam rapor. Serta prestasi-prestasi tambahan lainnya yang terekam.
Kelompok ketiga, ujar Werry, adalah alumni. Ia menjelaskan, nilai alumni sangat menentukan untuk adik-adik kelasnya. Kalau nilai alumninya tinggi, peluang bagi adik-adik di SMA-nya menjadi besar, begitu juga sebaliknya.
Menurut dia, berdasarkan tiga kelompok tersebut, dapat menjadi indikator untuk menentukan seseorang diterima atau tidak. "Artinya ada atau tak ada nilai UN, tak begitu penting. Karena tiga kelompok itu sudah menentukan," ujar Werry.
Pada 2015, ia mengatakan, Unand akan menerima sebanyak 2.361 mahasiswa melalui jalur SNMPTN. Dalam ujian tulis maupun SNMPTN, menurut dia, siswa-siswa yang lolos sudah dapat ditebak menggunakan tiga indikator tersebut.
"Mana yang banyak diterima, itu juga yang banyak diterima ujian tulis. Berarti bisa dikatakan (tiga indikator) itu sudah pasti. Bagi saya UN tak jadi patokan utama," tutur Werry menambahkan.
Sebelumnya, kebocoran UN SMA/SMK/MA membuat kredibilitas hasil ujian nasional diragukan. Sejumlah pihak mendesak agar perguruan tinggi negeri tidak memakai hasil ujian nasional SMA/SMK/MA.
Pakar evaluasi dari Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka, Jakarta, Elin Driana, mendesak supaya hasil UN tidak jadi pertimbangan masuk PTN.
Pimpinan Universitas Gadjah Mada (UGM) melalui laman resminya menuliskan, UN bukan penentu hasil seleksi masuk PTN tanpa tes atau SNMPTN di UGM. Penilaian yang digunakan adalah prestasi akademik yang dimuat dalam rapor serta telah diunggah di pangkalan data sekolah dan siswa (PDSS), capaian akademik lain, peringkat siswa, serta rekam jejak sekolah.