REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN --- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berencana menjadikan Universitas Sumatera Utara (USU) sebagai pusat kajian sektor keuangan di wilayah barat atau Sumatra. Upaya ini dilakukan sebagai persiapan menuju ASEAN Banking Integration Framework (ABIF) atau integrasi perbankan ASEAN.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad menjelaskan, penduduk ASEAN yang sebanyak 700 juta orang merupakan pasar yang potensial untuk sektor keuangan. Perkembangan ekonomi ASEAN juga dinilai lebih membaik dibandingkan kawasan regional lainnya, sehingga ASEAN dinilai menjadi lokomotif penting dalam perekonomian global.
"Jadi ASEAN ini bukan pasar yang kecil. Dengan adanya ABIF ini kita harus menyiapkan diri kita untuk antisipasi,"ujar Mulia man saat memberikan kuliah umum Di USU, Medan, Jumat (7/4).
Antisipasi yang dilakukan tidak hanya melalui regulasi pemerintah dan otoritas, serta penyiapan infrastruktur, namun juga dari mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) di sektor keuangan. Dalam hal ini, OJK ingin mendorong peningkatan sektor keuangan daerah di luar Pulau Jawa dengan menunjuk pusat kajian sektor keuangan.
Rencananya, USU akan dijadikan sebagai pusat kajian sektor keuangan di wilayah barat, khususnya Sumatra."USU diharapkan menjadi tuan rumah keunggulan keuangan di wilayah barat. Sehingga dapat menjadi ukuran kompetisi-kompetisi yang ada dalam konteks sektor keuangan," tutur Muliaman.
Muliaman pun menggagas adanya nota kesepahaman (MoU) dalam rangka mendorong USU menjadi pusat-pusat unggulan kajian sektor keuangan. Kerjasama ini diharapkan akan dapat dilaksanakan dalam waktu dekat.
Sementara itu, Rektor USU Runtung Sitepu mengapresiasi rencana Muliaman ini. Ia berharap kerjasama ini akan mendorong para mahasiswa ekonomi USU agar lebih maju lagi. Apalagi lulusan-lulusan terbaik USU cukup banyak yang berhasil diterima di OJK.
"Ini kehormatan yang luar biasa untuk USU. Kami menyambut baik signal ini. Kerjasama ini nantinya diharapkan dapat menjadi payung bagi kerjasama lain ke depannya,"ujar Runtung.