REPUBLIKA.CO.ID,MALANG--Kota Malang, Jawa Timur, saat ini masih kekurangan ratusan guru kelas di jenjang Sekolah Dasar yang berstatus pegawai negeri sipil.
Kasi Fungsional Dinas Pendidikan (Diknas) Kota Malang Jianto, Rabu, mengakui sebagian besar guru yang dibutuhkan adalah guru kelas dan jumlahnya cukup banyak, yakni sekitar 175 orang.
"Kekurangan guru kelas di SD ini menyebar hampir di 100 sekolah. Yang kami butuhkan adalah lulusan pendidikan guru sekolah dasar (PGSD) dan ini sangat mendesak," tegas Jianto.
Ia mengakui Diknas tidak merekrut guru SD baru karena keterbatasan anggaran, apalagi saat ini sekolah-sekolah, khususnya SD dan SMP sudah tidak boleh memungut biaya apapun dari masyarakat alias gratis.
Untuk mengatasi masalah tersebut, katanya, pihaknya terpaksa membebani guru di sekolah bersangkutan dengan jam mengajar yang lebih banyak dan merekrut guru tidak tetap (GTT) pada periode sebelum diberlakukan sekolah gratis.
Rekrutmen GTT tersebut, lanjutnya, dilakukan sebelum diberlakukan sekolah gratis, sehingga kalau sekarang sekolah tidak boleh memungut biaya apapun pada siswa, sekolah yang agak kelimpungan dan terpaksa mengambil sebagian dana yang dikucurkan pemerintah.
Selain itu, tegasnya, masing-masing sekolah harus kreatif dan inovatif untuk melakukan terobosan dalam kegiatan belajar mengajarnya. Meski, anggaran terbatas, kualitas pendidikan tidak boleh merosot, bahkan dituntut untuk tetap berprestasi.
"Kami juga berharap kepala sekolah juga aktif untuk berkomunikasi dengan Diknas terkait kendala-kendala yang dihadapi sekolah, termasuk dalam mengatasi kekurangan guru kelas dan anggaran, sebab bagaimanapun juga kami juga berkewajiban membantu untuk mencarikan jalan keluarnya," tegas Jianto.
Sebelum diberlakukan sekolah gratis di jenjang SD dan SMP mulai September 2013, sekolah yang kekurangan guru masih bisa merekrut guru baru yang berstatus GTT. Untuk honor (gaji) GTT tersebut diambilkan dari dana partisipasi masyarakat.
Dengan tidak adanya rekrutmen GTT baru tersebut, beban jam mengajar guru di SD semakin bertambah. Meski dalam rekrutmen calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2013, kuota Pemkot Malang sebanyak 40 orang itu seluruhnya adalah tenaga pendidik, masih tidak cukup untuk mengisi kekosongan guru kelas di SD.