Rabu 02 Apr 2014 18:50 WIB

Beasiswa Presiden, SBY Harap Tercipta Pemimpin Masa Depan

Rep: Esthi Maharani/ Red: Muhammad Hafil
Presiden SBY usai berkampanye.
Foto: Ari Bowo Sucipto/Antara
Presiden SBY usai berkampanye.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ada harapan besar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada mahasiswa yang akan menempuh pendidikan tinggi setingkat master dan doctor di luar negeri. Ia berharap mereka bisa kembali ke tanah air dan membangun negaranya di masa depan.

“Agar menjadi manusia unggul di masa depan. Ketika pemerintah memberikan peluang, gunakan dengan baik untuk mengikuti pendidikan terbaik. Laksanakan tugas itu dengan semangat. Negara tunggu darma bakti kalian untuk kemajuan bangsa dan negara,” katanya, Rabu (4/2).

Hal itu disampaikan Presiden SBY saat secara resmi meluncurkan presidential scholarship atau beasiswa presiden. Beasiswa itu nantinya akan diberikan kepada 100 orang yang telah terdaftar di perguruan tinggi ternama di luar negeri. Mereka akan dibantu pemerintah untuk bisa mendapatkan gelar master dan doctor dari 50 univesitas ternama di dunia itu.

Ia mengatakan pemerintah punya tanggung jawab untuk mempersiapkan pemimpin di masa depan. Peluncuran beasiswa dengan menyekolahkan anak-anak Indonesia untuk mendapatkan gelar master dan doctor bisa jadi salah satunya.

“Kita harus secara aktif mempersiapkan pemimpin untuk profesi apapun. Saya harap beasiswa ini bisa mempersiapkan future lader agar 10-20 tahun lagi Indonesia bukan hanya menjadi emerging country tapi jadi negara maju dengan manusia-manusia unggul,” katanya.

Menurutnya, pemerintah telah memberikan peluang lebih besar dan kemudahan kepada masyarakat Indonesia untuk bisa mengenyam pendidikan tinggi. Harapannya, manusia Indonesia di masa depan bisa menjadi lebih unggul dan tidak kalah dengan manusia dari negara manapun. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement