REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berdasarkan Booklet CBT (Computer Base Test) Kementerian Pendidikan 2014 tentang pelaksanaan Ujian Nasional Online, ada tiga syarat yang harus dipenuhi oleh pelaksana ujian. Tiga syarat tersebut mencakup software, hardware, dan brainware.
Aspek software yang dimaksud adalah kesiapan dan ketersediaan bank soal. Bank soal yang akan digunakan harus memuat sejumlah pertanyaan dengan tingkat kesulitan yang bervariasi.
Selain itu bank soal mesti dilengkapi karakteristik butir soal (tingkat kesulitan, daya pembeda). Program aplikasi (software) CBT yang digunakan harus mendukung pelaksanaan ujian.
Dari sisi hardware, perangkat komputer yang digunakan harus sesuai spesifikasinya dan jumlahnya memadai. Jaringan lokal komputer (LAN) atau jaringan internet harus dipastikan memiliki lebar pita (bandwidth) yang cukup.
Brainware yang dimaksud adalah penyusun soal yang kompeten dalam mata pelajaran yang diujikan, programmer program aplikasi CBT, pengawas (proctor) ujian CBT, pengelola laboratorium komputer (laboran).
Ujian Nasional Online yang akan diselenggarakan beberapa tahun ke depan dilaksanakan untuk meniadakan kekurangan pada pelaksanaan UN manual.
Sebab ujian berbasis kertas saat ini masih banyak memiliki kelemahan diantaranya. Diantaranya, bentuk soal yang digunakan pada suatu tes sulit untuk dibuat bervariasi.
Tampilan soal terbatas, hanya dua dimensi. Memerlukan banyak biaya penggandaan yang cukup besar, termasuk untuk pengamanan kerahasian soal.Pengolahan hasil memerlukan waktu yang relatif lama.
Oleh karena itu salah satu alteratitf yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
Saat ini pun teknologi tersebut sedang berkembang ke arah penilaian pendidikan. Bentuk pemanfaatannya adalah dengan menerapkan bentuk ujian berbasis komputer (CBT).
Pemanfaatan komputer sebagai media dalam pelaksanaan ujian merupakan upaya untuk membiasakan siswa berinteraksi dengan teknologi.