REPUBLIKA.CO.ID,SAMARINDA--Panitia penyelenggara ujian nasional berbasis komputer atau "computer based test" di Kalimantan Timur menyiapkan materi soal manual sebagai langkah antisipatif jika terjadi masalah teknis sistem dalam jaringan.
"Ada 15 sekolah SMA atau sederajat di Kaltim yang melaksanakan ujian nasional sistem CBT, tetapi soal manual tetap disiapkan di sekolah-sekolah itu," kata Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kaltim Musyahrim kepada wartawan di Samarinda, Jumat.
Ujian Nasional (UN) CBT maupun sistem manual jenjang SLTA dilaksanakan serentak secara nasional pada 13-15 April 2015.
Untuk Provinsi Kaltim, data Disdik Kaltim mencatat jumlah peserta sebanyak 40.609 peserta, terdiri dari 20.279 peserta SMA/MA dan 20.330 peserta SMK.
Sedangkan 15 sekolah SMA atau sederajat yang melaksanakan UN CBT tersebar di sejumlah kabupaten/kota, yakni Kota Samarinda, Balikpapan, Bontang, dan Kabupaten Kutai Kartanegara.
Di Kota Samarinda masing-masing SMKN 1, SMKN 5, SMKN 6, dan SMKN 7. Kemudian di Kota Balikpapan digelar di SMAN 1, SMAN 2, SMAN 5, SMA Muhammadiyah 2 Al Mujahidin, SMA Patra Dharma, SMKN 2, dan SMKN 3.
Sementara di Kota Bontang terdapat dua sekolah yakni SMA YPK dan SMA YPVDP Bontang, serta satu sekolah lainnya di Kutai Kartanegara yaitu SMK Bhakti Loa Janan.
"Untuk naskah soal sudah siap semua dan telah didistribusi ke seluruh kabupaten/kota sejak 1 hingga 9 April lalu, termasuk wilayah perbatasan di Kabupaten Mahakam Ulu," ujar Musyahrim.
Ia juga memastikan sekolah yang menggunakan sistem UN CBT telah siap dengan perangkat komputer dan sarana pendukung lainnya.
"Soal maupun lembar jawaban untuk ujian melalui sistem tersebut telah diunduh dari server Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kemudian didistribusikan ke server masing-masing sekolah," tambahnya.
Perbedaan UN CBT dengan manual hanya pada pengisian lembar jawaban. Pada sistem CBT, peserta langsung mengklik di komputer, sedangkan pada cara manual, peserta harus menggunakan pensil 2B untuk mengisi lembar jawaban.