REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Penilaian dan Pendidikan (Kapuspendik), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Nizam mengungkapkan, terdapat 34 provinsi dan 400 kabupaten/kota akan mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) pada 2016. Dengan kata lain, jumlah daerah yang mengikuti UNBK mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.
Nizam menjelaskan, pada tahun sebelumnya baru 24 provinsi yang ujiannya berbasis komputer. Sementara ihwal jumlahnya, tahun ini diperkirakan 4.000 sekolah baik SMP/sederajat maupun SMA/sedarajat akan mengikuti ujian dengan konsep tersebut. “Tahun kemarin baru 554 sekolah,” kata Nizam di Jakarta, Jumat (8/1).
Nizam mengingatkan bagi sekolah maupun daerah yang akan menyelenggarakan UNBK, Kemendikbud tidak memaksakan sekolah mengadakan perlengkapan komputer atau laptop demi pelaksanaan ujian tersebut. Sekolah hanya perlu memaksimalkan peralatan yang ada di tempatnya.
Karena kondisi demikian, pihaknya pun sudah menyosialisasikan sekolah yang fasilitasnya kurang. Kemudian menyosialisasikan agar bisa memanfaatkan fasilitas lengkap yang tersedia di sekolah terdekat. Dalam hal ini terutama bagi sekolah yang memiliki fasilitas berlebih.
"Misalnya anak SMP bisa mengikuti ujian di SMA atau SMK jika fasilitasnya belum ada, tidak perlu masing-masing punya," terang Nizam.
Berkenaan dengan persiapan, Nizam mengatakan, sejumlah percobaan telah dilakukan. Uji coba soal UN telah dilakukan sebanyak satu kali pada pekan pertama Januari ini. Untuk uji coba selanjutnya direncanakan akan dilakukan pada awal Februari mendatang. Bahan ujian juga telah dilelang Kemendikbud pada Desember lalu.
Untuk tahun ini, Nizam mengatakan, UN SMA/sederajat akan dilaksanakan pada 4 April. Sementara perserta didik SMP/sederajat akan diselenggarakan pada 7 Mei 2016.