Rabu 06 Apr 2016 14:27 WIB

UNBK Berjalan Lancar Meski Minim Komputer

Rep: Fuji E Permana/ Red: Andi Nur Aminah
Sejumlah siswa mengerjakan soal menggunakan komputer saat Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK)
Foto: Antara/Feny Selly
Sejumlah siswa mengerjakan soal menggunakan komputer saat Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK)

REPUBLIKA.CO.ID, CIAMIS -- Delapan sekolah di Kabupaten Ciamis menyelenggarakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tahun ini. Meski unit komputer dalam pelaksanaan UNBK masih kurang, sampai hari ketiga tidak terjadi hambatan teknis.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Ciamis, Toto Marwoto mengatakan, ada sebanyak 11.986 siswa yang melaksanakan Ujian Nasional (UN). Sekitar 2.000 siswa di antaranya melaksanakan UNBK. Sejak hari pertama berlangsungnya UNBK tidak ada kendala teknis. "Dari hari pertama sampai hari ketiga UNBK berjalan lancar jaringan internet sudah menggunakan fiber optic dan bekerja sama dengan telkomsel," kata Toto kepada Republika.co.id Rabu (6/4).

Toto menerangkan, untuk mengantisipasi kesalahan teknis, siswa yang akan melaksanakan UNBK terlebih dahulu melaksanakan simulasi UNBK sebanyak tiga kali. Sekolah yang menyelenggarakan UNBK pun tetap menyediakan genset meski sudah berkoordinasi dengan PLN setempat. Genset disediaka untuk mengantisipasi jika sewaktu-waktu listrik padam.

UNBK di Kabupaten Ciamis diselenggarakan dalam waktu enam hari. Hal ini dikarenakan unit komputer yang tersedia untuk UNBK hanya bisa digunakan untuk ujian satu mata pelajaran setiap harinya. Toto mengatakan, UNBK dilaksanakan tiga gelombang dalam sehari karena unit komputernya masih kurang. Jadi siswa melaksanakan UNBK secara bergantian.

Sementara, untuk memenuhi ketersediaan unit komputer, Toto menerangkan, pertama melakukan optimalisasi komputer yang ada di sekolah. Jika masih kurang tidak menuntut kemungkinan meminjam kepada guru dan orang tua siswa.

"Kendati unit komputernya masih kurang, kami memanfaatkan yang ada dan sampai hari ini dan tidak ada laporan terjadi kendala dalam pelaksanaan UNBK," ujar Toto. 

Toto berharap, ke depannya politic will pemerintah pusat perlu lebih disinergikan lagi dengan pemerintah provinsi dan kabupaten. Ke depannya, sekolah diharapkan memiliki sarana dan prasarana yang lebih baik untuk menunjang sektor pendidikan di daerah.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement