REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Minat pelajar Indonesia untuk menuntut ilmu di luar negeri seakan tidak pernah surut. Tidak heran pameran pendidikan bertaraf internasional selalu dipenuhi mereka yang ingin mengejar ilmu di belahan dunia, seperti Amerika Serikat (AS), Australia, Inggris, sejumlah negera Eropa dan Asia.
Kali kelima World Education Expo Indonesia diselenggarakan dengan mengusung tema 'Indonesia, the land of creatifity'. Pameran pendidikan internasional ini menghadirkan institusi pendidikan lebih dari 25 negara, serta partisipasi lebih dari 100 exhibitor representatif ke Indonesia melalui roadshow ke empat kota besar di Indonesia, yakni Bandung, Jakarta, Medan dan Surabaya.
"World Education Expo Indonesia setiap tahunnya selalu rutin diselenggarakan, kami berharap setiap pengunjung yang datang mendapatkan informasi pendidikan secara informatif. Karena perwakilannya langsung hadir, jadi bisa konsultasi," kata Direktur PT MSW Global Michael Tan di Balai Kartini, Jakarta, Sabtu (8/10).
Para pengunjung World Education Expo Indonesia bisa mengunjungi masing-masing booth sesuai dengan negara tujuan belajarnya. Sebut saja, booth yang didukung Kedutaan Besar Belanda, Italia, Prancis, Swiss, Irlandia, Australia, Selandia Baru, Amerika Serikat, hingga negeri Jiran, Malaysia.
World Education Expo Indonesia 2016 diawali di Bandung pada Jumat (7/10), kemudian di Jakarta selama dua hari, yakni Sabtu (8/10) dan Ahad (9/10). Selanjutnya di Medan pada Senin (10/10) dan Surbaya pada Rabu (12/10).
"Dengan mengangkat tema Indonesia, land of creativity diharapkan pameran ini exhibitor dan pengunjung bisa melihat sisi Indonesia walaupun datang ke pameran pendidikan dunia," kata Direktur Operasional World Education Expo Indonesia Anastasya Sri.
Salah satu booth yang Republika kunjungi di World Education Expo Indonesia yaitu Uni-Italia Indonesia yang didukung Kedutaan Besar Italia. Marco Calvi dari Uni-Italia Indonesia mengatakan, lewat pameran ini diharapkan sistem pendidikan di negeri Pizza lebih dikenal luas.
Kepada Republika, Marco mengatakan, sebetulnya banyak kampus di Italia yang berkualitas tinggi namun belum banyak diketahui masyarakat Indonesia. "Sebut saja Universita Della Calabria, Politecnico Milano, Universita di Verona. Pendidikan di Italia tidak hanya sebatas ilmu fesyen, seni, melainkan juga mata kuiah menarik lainnya," katanya.
Untuk belajar di Italia, Marco menegaskan, tidak mengharuskan fasih berbahasa Italia. Ia mencontohkan, untuk jenjang master degree atau S2, mata kuliah diajarkan dengan pengantar bahasa Inggris, hanya saja untuk jenjang S1 mahasiswa/mahasiswi diharus bisa mengerti bahasa Italia.