REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon membenarkan adanya peristiwa pemukulan terhadap aktivis Ratna Sarumpaet. Fadli menyebut kondisi Ratna saat ini masih trauma.
"Mbak Ratna sendiri memang tidak ingin ini diekspose karena sebelumnya ingin proses recovery, dan juga tentu saja saya yakin beliau juga mengalami trauma ya, tidak pernah menyangka dalam hidup beliau ada satu perlakuan atau tindakan seperti itu," kata Fadli di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (2/10).
Dirinya juga mengaku telah menengok langsung kondisi Ratna di kediamannya. Kepada Fadli Ratna mengatakan peristiwa tersebut terjadi seminggu yang lalu.
"Kejadiannya kurang lebih seminggu yang lalu dan ini sedang kita investigasi, kalau nggak salah tempatnya itu di Bandung di parkiran Bandara di Bandung ya," jelasnya.
Fadli mengatakan Ratna belum akan melaporkan peristiwa tersebut ke polisi lantaran dirinya masih dalam proses pemulihan dari syok. Ia mengaku belum mengetahui terkait ada tidaknya ancaman yang diarahkan kepada dirinya.
"Jadi yang penting kemarin itu saya menenangkan Mbak Ratna, saya juga menghibur untuk tetap teguh," imbuhnya.
Dugaan penganiayaan Ratna pertama kali di media sosial. Bahkan, foto wajah Ratna Sarumpaet membengkak dan memar akibat penganiayaan tersebut beredar di media sosial.
Tim Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) sudah menemui Ratna Sarumpaet dan membenarkan telah terjadi penganiayaan terhadap tokoh dan aktivis perempuan tersebut. Ketua Umum ACTA, Kris Ibnu T Wahyudi, mengatakan, Ratna mengaku merasakan paling sakit di bagian wajah. "Wajahnya memar," kata Kris kepada wartawan, Selasa (2/10).