REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional (IMF)-Bank Dunia (World Bank/WB) akan berlangsung 8-14 Oktober 2018 di Bali. Managing Director and Chairwoman IMF, Christine Lagarde memilih terbang ke Nusa Tenggara Barat (NTB) pada hari pertama rangkaian kegiatan untuk berkunjung dan melihat langsung kondisi Lombok pascagempa Juli lalu.
"Kami turut prihatin atas bencana di Lombok dan Sulawesi (Palu). Besok (Senin, 8 Oktober 2018) kami akan pergi ke Lombok untuk melihat keadaan terkini di sana," kata Lagarde dijumpai usai penanaman terumbu karang di Pantai Sofitel, Nusa Dua, Ahad (7/10).
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan mengatakan sebelumnya dirinya bersama Sekretaris IMF, Jianhai Lin sudah terbang ke Palu, Sulawesi Tengah untuk melihat kondisi pascabencana. Gempa dan tsunami menerjang Palu dan Donggala 28 September lalu, menyebabkan korban meninggal dunia lebih dari 1.234 jiwa menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Jumlah tersebut diperkirakan masih akan bertambah.
"IMF dan Bank Dunia bersama kami (pemerintah) sudah ke Palu. Ini menunjukkan komitmen kedua institusi yang menunjukkan simpatinya pada korban di sana. Besok saya dan Madam Lagarde akan ke Lombok, memberi bantuan dan perhatian bahwa Indonesia menghargai apa yang mereka kontribusikan untuk kita," kata Luhut.
Kejadian bencana gempa dan tsunami di Palu, ujar Luhut memberi pelajaran baru bahwa Indonesia harus lebih banyak berinvestasi untuk ketahanan bencana. Ada banyak upaya di bidang ini, mulai dari kegiatan tanggap darurat, pascabencana, dan rekonstruksi.
Baca juga, 34 Ribu Orang akan Hadiri Pertemuan IMF-Bank Dunia