REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto membenarkan adanya anak peluru yang kembali ditemukan di DPR. Namun Setyo belum bisa memastikan apakah anak peluru tersebut berasal dari tembakan yang sama dari Glock 17 atau bukan.
Pada Senin (15/10), ruangan anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Gerindra Wenny Warouw di lantai 16 dan anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Golkar Bambang Hari di lantai 16, Gedung Nusantara 1 DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. Pelaku yang sudah diamankan polisi disebut menggunakan Glock 17.
“Apakah itu penembakan baru atau penembakan yang sama dengan kemarin kita akan periksa dulu,” kata Setyo dalam sambungan telepon, Rabu (17/10).
Setyo berkata, jika memang anak peluru tersebut berasal dari senjata Glock 17, maka dilakukan orang yang sama. Yakni IAW dan RMY yang kini sudah mendekam di rutan Polda Metro Jaya.
“Kalau nanti ternyata proyektilnya itu, anak peluru itu sama dengan yang kemarin maka itu berasal dari senjata yang sama,” ucap dia.
Polisi menunjukkan barang bukti pengungkapan kasus peluru nyasar ke gedung DPR di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (16/10/2018).
Ruangan 1008 dan 2003, kata Setyo baru dibuka pegawainya hari ini. Sehingga mereka baru menyadari adanya proyektil yang menancap di dinding ruangan.
“Orangnya baru masuk kantor hari ini, baru menyadari ada tembakan, ada peluru yang masuk,” kata Setyo.
Sebelumnya peluru ditemukan di lantai 16 dan 13 gedung DPR RI pada Senin (15/10). Polisi pun segera melakukan pengecekan dan menemukan dua anak peluru yang menembus kaca gedung dan mendarat menebus dinding.
Tembakan tersebut berasal dari tempat latihan tembak perbaikan di Senayan. Polisi pun mengamankan dua orang yang melakukan tembakan tersebut.