REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengatakan, Pemprov DKI akan memberikan solusi untuk mengurangi pengeluaran para pekerja, yaitu lewat akses Kartu Pekerja. Anies mengakui personel para pekerja saat ini adalah menghadapi biaya hidup tinggi.
"Persoalan bagaimana para pekerja di Jakarta yang menghadapi biaya hidup tinggi bisa diringankan kembali,” kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (26/10).
Dia menjelaskan, ada dua cara untuk meringankan biaya hidup tinggi. Pertama, adalah dengan meningkatkan pendapatan para pekerja. Kedua, adalah dengan mengurangi pengeluaran.
"Yang kami lakukan untuk meengurangi pengeluaran. Sehingga UMP yang baru dengan tambahan, dikurangi pengeluaran itu, Insya Allah," kata Anies.
Baca juga, Anies Rencanakan Program Kartu Pekerja.
Anies menerangkan, Kartu Pekerja merupakan program dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI yang telah disiapkan untuk para pekerja. Program itu digagas, sehingga biaya hidup para pekerja akan lebih terbantu. "Kenapa ada kenaikan upah, supaya mereka bisa mengimbangi kenaikan biaya hidup," jelas Anies.
Melalui Kartu Pekerja iniakan membantu biaya pendidikan, dan juga membantu kebutuhan pokok. Selain itu, pemprov juga akan menyiapkan program Rumah DP 0 Rupiah yang akan menjangkau pekerja.
Dia menyebut, pada Kamis (25/10) lalu, pihaknya dan para serikat pekerja telah menyepakati skema pendaftaran program Kartu Pekerja. Pengumpulannya, kata dia, akan menggunakan jalur serikat pekerja dan jalur integrasi.
“Sehingga kita lebih banyak menjangkau (para pekerja),” jelas Anies.