Jumat 26 Oct 2018 23:13 WIB

Gedung Putih Undang Putin ke Washington

Undangan untuk Putin menuai kecaman.

Red: Nur Aini
Presiden AS Donald Trump (kiri) dan Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) bersalaman dalam pertemuan di Helsinki, Senin (16/7).
Foto: ABC News
Presiden AS Donald Trump (kiri) dan Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) bersalaman dalam pertemuan di Helsinki, Senin (16/7).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Gedung Putih secara resmi mengundang Presiden Rusia Vladimir Putin ke Washington.

Presiden Donald Trump mengadakan pertemuan puncak dengan Putin di Helsinki, ibu kota Finlandia, dan kemudian mengundang Putin mengunjungi Washington pada musim gugur. Tapi, itu ditunda sesudah Trump menghadapi tuduhan dari Kremlin.

"Kami mengundang Presiden Putin ke Washington," kata Penasihat Keamanan Negara Amerika Serikat John Bolton pada Jumat (26/10).

Bolton menyatakan memberi Putin undangan untuk berkunjung pada tahun depan dalam perjalanannya ke Moskow, kata penyiaran Amerika Serikat RFE/RL. Belum jelas apakah Putin menerima undangan itu. Putin terakhir mengadakan pertemuan dengan presiden Amerika Serikat di Amerika pada 2015 ketika bertemu dengan Barack Obama di sela-sela sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Undangan Trump sebelumnya kepada Putin memicu kecaman di Washington. Kecaman itu termasuk dari anggota parlemen asal partai Republikan Trump, yang berpendapat bahwa Putin adalah musuh, yang tidak layak berkunjung ke Gedung Putih.

Topik Putin mengunjungi Amerika Serikat sangat penting, karena badan sandi Amerika Serikat menuduh Rusia ikut campur dalam pemilihan presiden pada 2016 untuk membantu Trump menang. Rusia membantah ikut campur dalam pemilihan tersebut.

Trump menyatakan bahwa adalah kepentingan Amerika Serikat untuk membangun hubungan kerja erat dengan Putin. Trump dan Putin berencana mengadakan pertemuan bilateral di Paris pada 11 November di sela-sela acara memperingati ulang tahun keseratus akhhir Perang Dunia Pertama.

Bolton mengatakan bahwa pertemuan Paris itu akan berlangsung singkat.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement