Senin 29 Oct 2018 17:55 WIB

Dilan 1991 Mulai Proses Syuting

Sutradara harap bisa melahirkan sekuel melebihi ekspektasi.

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Indira Rezkisari
Pemeran Dilan, Iqbaal Ramadhan di Hotel Jayakarta, Kota Bandung, Senin (29/10).
Foto: Republika/Hartifiany Praisra
Pemeran Dilan, Iqbaal Ramadhan di Hotel Jayakarta, Kota Bandung, Senin (29/10).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Romansa Dilan dan Milea akan kembali hadir di dalam film Dilan 1991. Melanjutkan keberhasilan Dilan 1990, Max Pictures memulai proses syuting pada awal November mendatang.

"Tanggal 3 November mulai syuting hari pertama. Kita rilis Dilan 1990 dan Milea," jelas Produser Max Pictures, Ody Mulya.

Sementara itu, sutradara film Dilan 1991, Fajar Bustomi menuturkan, ekspektasi Dilan 1991 akan lebih besar. Apalagi, Dilan 1990 berhasil dengan jumlah penonton yang fantastis.

"Ini menjadi film pertama saya yang sukses luar biasa. Semoga ke depannya membuat film yang tidak mengecewakan," jelas Fajar.

Tidak bertemu selama satu tahun, ternyata tidak membuat para pemain Dilan kesulitan. Menurut Iqbaal Ramadhan, pertemuan dengan semua pemain seperti kembali bertemu dengan teman lama.

"Sebenarnya senang tapi nggak dipungkiri deg-degan juga. Karena Dilan 1990 juga nggak menyangka orang se-excited itu. Kemarin kita kasih 100 persen sekarang kita kasih 200 atau sampai 1.000 persen," papar Iqbaal.

Dia menilai, beban itu dapat menjadi motivasi tersendiri bagi Iqbaal. "Dilan 1990 sudah bagus nih (Dilan) 91 bagaimana. Beban itu yang kita emban buat amanat. Supaya bisa buat semua orang bahagia," kata Iqbaal.

Sementara itu, Vanesha Prescilla meminta doa agar proses produksi berjalan lancar. "Senang, bisa jalan lagi sama teman-teman. Semoga filmnya sukses juga," ungkap Vanesha.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement