REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, dirinya tak membedakan status acara reuni 212 yang akan diselenggarakan di Monas pada Ahad (2/12) mendatang, dengan acara lainnya. Anies menegaskan, dirinya juga memberikan izin untuk acara lain yang akan digelar di Monas.
"Ini seperti kegiatan lainnya yang menyelenggarakan di situ. Statusnya sama saja gak ada bedanya," ujar Anies di Jakarta, Jumat (30/11).
Anies sendiri telah memberikan izin untuk kegiatan tersebut. Ketika ditanya oleh awak media apakah ini merupakan "balas budi" darinya pada masa tersebut, Anies kembali menegaskan bahwa acara tersebut tak ubahnya seperti acara lainnya.
"Setiap weekend saya memberikan izin banyak kegiatan di Monas dan tidak ada yang berbeda dengan permintaan dari mereka yang mau melakukan reuni. Tahun lalu juga begitu, jadi ya biasa saja," ujar Anies menambahkan
Sebelumnya, sejumlah warga yang mengatasnamakan Gerakan Jaga Indonesia (GJI) menggelar aksi di depan Balai Kota DKI Jakarta yang menuntut Anies mencabut izin penggunaan kawasan Monumen Nasional sebagai lokasi reuni akbar 212.
Sekretaris Jendral Peresidium gerakan Nasional Jaga Indonesia Boedi Djarot menduga bahwa reuni aksi 212 beragenda politik. Mereka juga menuding bahwa reuni tersebut dimotori ormas terlarang HTI.
Diberitakan sebelumnya, Persaudaraan Alumni (PA) 212 akan kembali menggelar reuni akbar kedua pada 2 Desember 2018 mendatang. Dalam aksi damai ini, para peserta akan mengibarkan satu juta bendera bertuliskan kalimat tauhid berwarna warni. Pihak Polda Metro Jaya merencanakan akan menurunkan 20 ribu personel keamanan gabungan dari TNI dan Polri dan unsur pemerintah daerah.