Kamis 13 Dec 2018 18:31 WIB

The Jakmania Bersih-Bersih Bus Transjakarta

Jakmania mengajak pendukung sepak bola menjaga fasilitas transportasi umum.

Rep: Mimi Kartika/ Red: Ratna Puspita
Sejumlah suporter Persija membersihkan bus Transjakarta di Kantor PT Transjakarta, Cawang, Jakarta, Kamis (13/12).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah suporter Persija membersihkan bus Transjakarta di Kantor PT Transjakarta, Cawang, Jakarta, Kamis (13/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Enam orang The Jakmania atau pendukung kesebelasan Persija mendatangi pool bus Transjakarta di Cawang, Jakarta Timur, Kamis (13/12) sore. Mereka datang bukan untuk menonton pertandingan sepak bola atau berunjuk rasa, melainkan membersihkan bus Transjakarta.

Persija berhasil menjuarai Liga 1 Indonesia Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Ahad (9/12) lalu. Kemudian, The Jakmania langsung marayakan kemenangan dengan melakukan konvoi dari Gelora Bung Karno (GBK) sampai ke Bundaran Hotel Indonesia.

Namun, di tengah euforia The Jakmania itu, ada oknum tak bertanggung jawab melakukan tindakan perusakan. Perusakan dilakukan terhadap badan bus Transjakarta dengan nomor MYS-17078 bertuliskan 'JKT DAY' berwarna hitam.

Sampai saat ini, pelaku yang mencoret badan bus juga belum diketahui. Meski belum dipastikan tindakan itu dilakukan Jakmania, tetapi pendukung klub asal Ibu Kota itu bersedia membersihkan bus tersebut.

Salah satu Jakmania asal Pondok Gede, Aditya Cahya (24 tahun), mengatakan, aksi bersih-bersih bus Transjakarta kali ini sebagai bentuk kepedulian. Jakmania ingin menunjukkan sekaligus mengajak para pendukung sepak bola lainnya untuk menjaga fasilitas transportasi umum.

"Ini soal pembersihan, kami sama Persija bareng-bareng sebagai bentuk kami pedulilah sama transportasi kami yang sudah kejadian kemarin. Sejauh ini tidak diketahui pelakunya siapa, dibilang oknum lah," ujar Aditya.

Pria yang mengenakan kaus loreng-loreng oranye khas tim Macan Kemayoran itu mengajak Jakmania lainnya bersama-sama menjaga fasilitas warga Jakarta. Aditya berharap, tidak ada tindakan perusakan fasilitas-fasilitas umum usai pertandingan sepak bola.

"Kedepannya kita harus lebih baik lagi, tidak boleh mencoret atau menjeleki fasilitas warga Jakarta sendiri," katanya.

photo
Sejumlah suporter Persija membersihkan bus Transjakarta di Kantor PT Transjakarta, Cawang, Jakarta, Kamis (13/12).

The Jakmania datang ke kandang bus Transjakarta itu ditemani Corporate Secretary PT Persija Jaya Jakarta Darwis Satmoko. Mereka disambut oleh Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Agung Wicaksono dan Direktur Operasional Transjakarta Daud Joseph.

Kendati bus Transjakarta yang dicoret-coret itu sudah dibersihkan petugas Transjakarta sebelumnya, aksi bersih-bersih terhadap bus yang sama tetap dilakukan Jakmania. Menurut Agung, hal itu sebagai simbolis komitmen Jakmania atas menjaga fasilitas publik. 

"Sore ini adalah sebuah sebenarnya simbolisasi komitmen atas bagaimana fasilitas publik milik Transjakarta itu akan dan perlu dirawat dijaga dengan baik," kata Agung.

Ia menjelaskan, pihak Transjakarta telah bertemu dengan Jakmania pada Selasa (11/12) lalu. Meski belum tentu yang melakukan coret-coret bus itu Jakmania, lanjut dia, The Jakmania berbesar hati telah menyampaikan permintaan maaf.

Menurut Agung, Jakmania menunjukkan sikap bertanggung jawab untuk menjaga bus Transjakarta sebagai fasilitas publik. "Buat kami sangat penting karena itu menunjukan bahwa Jakmania juga melihat bus Transjakarta ini milik masyarakat, milik keluarga," tuturnya. 

Pawai juara Liga 1

photo
Persija Juara Liga 1 2018 (ilustrasi)

Selain itu, dalam kesempatan yang sama Agung mengatakan, pawai penyerahan trofi akan menggunakan bus tingkat kap terbuka dari Transjakarta. Bus tingkat berwarna merah yang sama digunakan pada Torch Relay Asian Games 2018 pada Agustus lalu. 

Agung mengatakan, Transjakarta telah menerima sepucuk surat dari pengurus Persija untuk menggunakan bus tingkat tersebut. Mereka akan melakukan pawai penyerahan trofi kemenangan Liga 1 Indonesia dari Persija kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balai Kota, Jakarta Pusat.

Untuk itu, sebelum bus tingkat satu-satunya itu digunakan, ada prosesi pembersihan. Agung mengibaratkannya sebagai jamasan karena bus itu menjadi barang istimewa.

Tentunya, bus bisa dioperasikan setelah mendapatkan persetujuan dari Dinas Perhubungan DKI Jakarta. "Ini disayang-sayang banget sama Transjakarta disayang-sayang banget. Kalau bukan karena Persija juara, enggak akan keluar kandang ini," tutur Agung.

photo

Petugas mengecek bus Transjakarta yang akan digunakan untuk pawai kemenangan tim sepakbola Persija di Kantor PT Transjakarta, Cawang, Jakarta, Kamis (13/12). (Republika/Putra M Akbar)

Joseph menambahkan, bus tingkat dapat menampung 34 penumpang untuk duduk. Akan tetapi, ia mengatakan, sebenarnya bus itu digunakan bukan untuk duduk tetapi dipusatkan di bagian kap terbuka untuk arak-arakan.

Bagian atap terbuka itu bisa memuat 10 sampai 15 orang berdiri ketika mengarak trofi. "Tetapi mobil ini untuk arak-arakaan jadi pusat perhatiannya justru di bagian depan, atap terbukanya itu," kata Joseph.

Sementara itu, Darwis menjelaskan, para penggawa Persija baik dari yang senior, U-19, U-16 akan melakukan pawai pada Sabtu (15/12) mendatang. Mereka akan memulainya dari Patung Panahan GBK di Jalan Asia Afrika, berbelok ke Pintu Satu yang mengarah ke FX Sudirman, melalui Jalan Jenderal Sudirman hingga sampai di Balai Kota.

"Itu suatu hal yang patut kami rayakan sama-sama dan kemenangan Persija ini adalah kemenangan masyarakat Jakarta, masyarakat pecinta sepak bola yang khususnya mencintai Persija," ungkap Darwis.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement