Sabtu 29 Dec 2018 00:54 WIB

Gubernur Lampung: Pergantian Tahun tanpa Pesta Kembang Api

Masyarakat diimbau melaksanakan malam pergantian tahun dengan sederhana.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Andi Nur Aminah
Gubernur Provinsi Lampung Muhammad Ridho Ficardo (kiri)
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Gubernur Provinsi Lampung Muhammad Ridho Ficardo (kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Gubernur Lampung M Ridho Ficardo mengeluarkan Surat Edaran (SE) kepada semua pihak agar melaksanakan malam pergantian tahun baru dilakukan secara sederhana. SE tersebut mengimbau untuk tidak melakukan pesta kembang api dan petasan.

"Sehubungan dengan akan datangnya pergantian Tahun Baru 2019 dan sebagai wujud simpati terhadap saudara kita yang sedang tertimpa musibah bencana tsunami di Provinsi Lampung dan Banten, agar melaksanakannya secara sederhana," kata Plt Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Hamartoni Ahadis, di Bandar Lampung, Jumat (28/12).

SE Gubernur Lampung tersebut berisikan empat poin. Pertama, pada saat pergantian Tahun Baru 2019, kiranya dapat dilaksanakan dengan sederhana, tidak melaksanakan kegiatan seperti pawai kendaraan, pesta kembang api atau petasan, dan panggung hiburan malam, serta kegiatan lainnya yang berlebihan.

Kedua, mengimbau kepada masyarakat agar melakukan doa agar bencana yang sedang terjadi dapat segera berakhir. Ketiga, mengingatkan kepada seluruh masyarakat untuk tidak berkunjung ke daerah pantai. Keempat, diharapkan agar tetap menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat dengan melakukan koordinasi dengan TNI dan Polri.

Mengenai status Gunung Anak Krakatau naik menjadi Siaga atau Level III, Gubernur Ridho mengimbau warga menjauhi tempat-tempat pantai dan pesisir. Warga yang berada di kawasan laut diimbau agar tetap waspada kemungkinan terjadinya hal yang tidak diinginkan. 

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اِنَّمَا مَثَلُ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا كَمَاۤءٍ اَنْزَلْنٰهُ مِنَ السَّمَاۤءِ فَاخْتَلَطَ بِهٖ نَبَاتُ الْاَرْضِ مِمَّا يَأْكُلُ النَّاسُ وَالْاَنْعَامُ ۗحَتّٰٓى اِذَآ اَخَذَتِ الْاَرْضُ زُخْرُفَهَا وَازَّيَّنَتْ وَظَنَّ اَهْلُهَآ اَنَّهُمْ قٰدِرُوْنَ عَلَيْهَآ اَتٰىهَآ اَمْرُنَا لَيْلًا اَوْ نَهَارًا فَجَعَلْنٰهَا حَصِيْدًا كَاَنْ لَّمْ تَغْنَ بِالْاَمْسِۗ كَذٰلِكَ نُفَصِّلُ الْاٰيٰتِ لِقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ
Sesungguhnya perumpamaan kehidupan duniawi itu, hanya seperti air (hujan) yang Kami turunkan dari langit, lalu tumbuhlah tanaman-tanaman bumi dengan subur (karena air itu), di antaranya ada yang dimakan manusia dan hewan ternak. Hingga apabila bumi itu telah sempurna keindahannya, dan berhias, dan pemiliknya mengira bahwa mereka pasti menguasainya (memetik hasilnya), datanglah kepadanya azab Kami pada waktu malam atau siang, lalu Kami jadikan (tanaman)nya seperti tanaman yang sudah disabit, seakan-akan belum pernah tumbuh kemarin. Demikianlah Kami menjelaskan tanda-tanda (kekuasaan Kami) kepada orang yang berpikir.

(QS. Yunus ayat 24)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement