Senin 07 Jan 2019 17:59 WIB

Kampung Quran Rukem Mulai Merintis Bisnis Sosial

Unit usaha baru itu berupa pengelolaan penggemukan domba.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Bakti sosial pembangunan kembali Kampung Quran di Dusun Rukem, Desa Sidomulyo, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
Foto: Dokumen.
Bakti sosial pembangunan kembali Kampung Quran di Dusun Rukem, Desa Sidomulyo, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOREJO -- Tidak pernah terbayang sebelumnya oleh warga Dusun Rukem, Desa Sidomulyo, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Mushala Miftahul Huda mereka bisa memiliki sokongan bisnis dakwahnya. Tapi, itu semua ternyata bisa terwujud.

Harapan warga tentang masa depan Islam dan anak-anaknya seperti berubah menjadi secercah optimisme. Terlebih, anak-anak mereka kini tengah menghafal Alquran di mushala berukuran 4x4 meter tersebut.

Belum lagi, mushala diakses tiga dusun lain yang ada di Perbukitan Pajangan. Karenanya, Kepala Cabang PPPA Daaqul Quran Yogyakarta, Maulana Kurnia Putra menekankan, keberadaan mushala ini semakin penting dari hari ke hari.

Muhsala Miftahul Huda sendiri pada Juni 2016 menjadi posko Siaga Bencana (Sigab) PPPA Daarul Quran usai 11 titik longsor menghantam Dusun Rukem. Kini, mushola telah menjadi sentra dakwah pengembangan masyarakat PPPA Daarul Quran.

Selain itu, sejak awal 2017, Mushola Miftahul Huda telah memiliki sokongan untuk dakwah Islam dari usaha mikro Chitaro. Chitaro merupakan keripik rasa berbahan baku talas yang digerakan ibu-ibu penghafal 30 juz Alquran.

"Rencananya, akhir Januari 2019 ini, para warga akan membuka unit usaha baru di bawah pengelolaan takmir Mushala Miftahul Huda," kata Maulana.

Unit usaha baru itu merupakan pengelolaan penggemukan domba sebagai program penyaluran dana zakat karyawan-karyawan PT PLN (Persero). Dukungan diberikan melalui Yayasan Baitul Mal (YBM) PLN bersama PPPA Daarul Quran.

Sejak pertengahan Desember 2018, para ibu dan bapak telah sibuk mempersiapkan program pemberdayaan ekonomi tersebut. Keseharian mereka kini diwarnai kegiatan mengoper bebatuan, pasir, bata, hingga makanan.

Sebelumnya, lokasi program pemberdayaan yang baru terbilang tidak mudah diakses untuk pembangunan. Tapi, para ibu dan bapak yang awalnya harus meniti jalanan licin mendaki, kini telah dibuat tangga menyusur untuk akses yang lebih mudah.

Pondasi dan rangka kayu glugu untuk kandang juga sudah selesai dibuat di atas tanah seluas 2.000 meter persegi di tepi sungai. Rencananya, keuntungan unit bisnis penggemukan domba diperuntukkan dakwah, zakat, dan sedekah warga.

Ada pula pengembangan bisnis berbentuk modal usaha mikro untuk semua warga kampung. Harapannya, dengan adanya program pemberdayaan ekonomi untuk mustahik berbasis wilayah di Kampung Quran Rukem.

"Untuk tahap awal akan masuk 100 lebih ekor domba dari tahapan breeding hingga penggemukan, dengan konsep peternakan bertumbuh jumlah kapasitas kandang akan bertambah sejalan berkembangnya unit bisnis," ujar Maulana.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement