REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Tiga pimpinan daerah Malang Raya kembali mengadakan pertemuan bersama di Balai Kota Malang, Selasa (8/1). Pertemuan kedua ini lanjutan dari komitmen bersama yang telah ditetapkan ketiganya di tahun lalu.
Wali Kota Malang, Sutiaji mengatakan, terdapat banyak hal yang telah dibahas bersama di pertemuan tertutup tersebut. Wilayah yang terdiri dari Kota Malang, Kota Batu dan Kabupaten Malang ini tidak sekadar membicarakan masalah dalam jangka pendek. Pembicaraan mereka mencakup perkembangan Malang Raya sampai 20 tahun ke depan.
"Pimpinan daerah itu hanya lima tahunan, jadi konsep ini dibahas agar pemimpin berikutnya tetap komitmen untuk melanjutkan," ujar pria yang biasa disapa Pak Aji ini saat ditemui wartawan di Balai Kota Malang, Selasa (8/1).
Dari sejumlah aspek, Aji mengungkapkan, terdapat dua hal yang menjadi prioritas ketiga kepala daerah. Dua aspek tersebut, yakni masalah kemacetan dan pariwisata.
Adapun ihwal kemacetan, Aji mengatakan, pimpinan daerah Malang Raya telah berkomitmen bersama mencari solusi. Mereka telah menyepakati akan membuat jalur lingkar selatan, timur dan barat.
Menurut Aji, permasalahan kemacetan memang harus segera diatasi mengingat ketiga daerah tersebut saling berhubungan erat. Jika tidak segera diatasi, ia khawatir wisatawan lebih memilih mengunjungi daerah lain.
"Kalau tidak segera diatasi, maka orang yang akan ke Kabupaten Malang atau ke Kota Batu, bahkan ke Kota Malang akan malas," tegas Aji.
Sementara ihwal pariwisata, Aji menyebutkan ketiga daerah akan menciptakan tema promosi lebih menarik lagi. Tema promosi pariwisata ini akan dilakukan secara bersamaan, baik Kota Malang, Kota Batu dan Kabupaten Malang.
Selain kedua hal tersebut, para pimpinan daerah juga membahas tentang rencana kenaikan status internasional Bandara Abdulrachman Saleh. Kemudian juga membicarakan perkembangan pendidikan di masa depan.