Rabu 23 Jan 2019 18:31 WIB

Dishub Kota Bandung Evaluasi Dua Titik Rekayasa Lalu Lintas

Dishub mencari alternatif mengurai penumpukan yang beralih ke sekitar Jalan Sukajadi.

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Dwi Murdaningsih
Pemasangan pembatas jalan di Jalan Natuna-Jalan Sunda untuk memperlancar arus lalulintas dalam rekayasa jalan di sejumlah ruas jalan, di Kota Bandung, Selasa (2/10).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Pemasangan pembatas jalan di Jalan Natuna-Jalan Sunda untuk memperlancar arus lalulintas dalam rekayasa jalan di sejumlah ruas jalan, di Kota Bandung, Selasa (2/10).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung sedang mengevaluasi rekayasa lalu lintas di dua titik yang baru saja diujicoba. Selama sepekan ujicoba dilakukan di Antapani dan Jalan Sukajadi.

Kepala Dishub Kota Bandung Didi Ruswandi mengatakan berdasarkan hasil evaluasi pertama rekayasa lalin di dua titik tersebut telah memberikan dampak positif. Rekayasa mampu mengurai kemacetan yang terjadi walaupun ada beberapa pertimbangan lainnya.

"Sebenarnya kalau dari segi survei kita yang Sukajadi itu, kalau dari pergerakan atas bawah itu sudah lebih baik. Yang jadi masalah itu dari (Jalan) Cemara, itu memang terjadi penumpukan," kata Didi ditemui di sela-sela kegiatannya di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Bandung, Rabu (23/1).

Menurutnya, pihaknya bersama kepolisian sedang mencari alternatif untuk mengurai penumpukan yang beralih ke sekitar Jalan Sukajadi. Salah satu alternatifnya yakni membuat kanalisasi dari Jalan Cipaganti yang menuju Jalan Cemara. Sehingga kendaraan dari Jalan Cipaganti tidak memotong ke Jalan Cemara untuk menuju Setiabudi.

Selain itu, kata Didi, permasalahan yang timbul lainnya adalah banyaknya kendaraan roda dua yang memutar di taman Jalan Sukajadi.  Sehingga membuat sedikit terhambat.

"Yang kedua yang jadi handicap disitu itu di dekat taman karena banyak sepeda motor memutar. Itu mau kita tutup. Sebenarnya itu udah ditutup cuma bisa digusar geser," ujarnya.

Sementara untuk di wilayah Antapani, dari hasil evaluasi yang dilakukan, pihaknya akan melakukan sistem buka tutup. Penutup di persimpangan Jalan Terusan Jalan Jakarta-Sulaksana akan dibuka pada pagi hari. Sementara barier di persimpangan Jalan Terusan Jalan Jakarta-Purwakarta akan dibuka pada sore hari.

"Jadi buka tutup sistem waktu. Karena kalau performance disitu ke arah timur sudah lebih baik.  Jadi buka tutupnya di 2 titik itu di Sulaksana dan Purwakarta," ucap dia.

Terkait respons masyarakat yang menolak adanya rekayasan lalu lintas di Antapani, ia mengaku warga masih belum terbiasa. Padahal hasilnya menunjukkan ada perubahan yang positif dari rekayasa lalu lintas tersebut.

"Karena warga belum terbiasa. Kemudian ketika yang (Jalan) Subang itu kapasitasnya sudah kurang sehingga harus dua dengan purwakarta," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement