REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah memutuskan untuk kembali membuka keran impor jagung sebesar 150 ribu ton. Hal itu pun telah dikonfirmasi oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution.
"Ya, betul. Karena harganya belum turun padahal yang diimpor sebelumnya sudah habis," kata Darmin di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta pada Senin (28/1).
Darmin mengatakan, importasi tersebut direncanakan bisa masuk pada akhir Februari 2019. Dia pun memprediksi jagung hasil impor tersebut akan habis terserap sebelum panen raya terjadi pada April 2019.
Pengumuman surat undangan impor jagung telah dipublikasikan oleh Perum Bulog. Dalam pengumuman tersebut disebutkan total kebutuhan impor adalah sebesar 150 ribu ton dan berasal dari Brasil serta Argentina. Selain itu, Bulog juga mensyaratkan batas waktu maksimal kedatangan impor jagung tersebut adalah pada 31 Maret 2019.