Ahad 03 Feb 2019 20:14 WIB

40 Jenis Kopi Nusantara Tersaji di Gedung PIA Kementan

Cafe Rumah Kopi Nusantara menyajikan kopi dan coklat terbaik dari hasil kebun petani

Red: EH Ismail
Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian (Kementan) Syukur Iwantoro saat menghadiri launching  Cafe Rumah Kopi di Gedung PIA Kementan, Jakarta Selatan, Sabtu (2/2).
Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian (Kementan) Syukur Iwantoro saat menghadiri launching Cafe Rumah Kopi di Gedung PIA Kementan, Jakarta Selatan, Sabtu (2/2).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Sebanyak 40 variant kopi lokal kini dapat dinikmati di Gedung Pusat Informasi Agribisnis (PIA), kantor pusat Kementerian Pertanian, Jalan Harsono, Ragunan, Jakarta Selatan. Launching Cafe Rumah Kopi di Gedung PIA dihadiri Sekjend Kementan, Sabtu (2/2). Launching ini merupakan langkah maju petani kopi yang selama ini aktif dan konsisten menjual kopi hasil produksi petani kopi nusantara.

Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian (Kementan) Syukur Iwantoro mengapresiasi terobosan ini karena secara keseluruhan Cafe Rumah Kopi Nusantara menyajikan kopi dan coklat terbaik dari hasil kebun petani dari Sabang sampai Merauke.

"Tempat ini sangat cocok bagi para pencinta kopi untuk bersantai, berdiskusi sambil menikmati suasana gedung PIA ditemani gemericik air kolam. Saya berharap tempat ini dimanfaatkan sebagai tempat berkumpulnya para start up pertanian," kata Syukur.

Syukur mengatakan, keberadaan gedung PIA dengan berbagai fasilitas yang ada diyakini mampu menunjang para penggiat start up bidang pertanian ikut mendukung perkembangan kopi dan cokelat secara nasional.

"Saya ingin masyarakat bangga bahwa kopi paling enak itu kopi Indonesia. Kopi dari tanah kita sendiri," ujarnya.

Salah satu pemilik Kopi Nusantara, Eric menjelaskan, usaha cafe yang ia jalani ini tidak semata-mata berorientasi bisnis, melainkan juga untuk mengangkat nilai petani kopi melalui hasil produksinya.

"Tidak hanya menjual kopi, tapi kami juga berusaha mengedukasi para pengunjung tentang cara menikmati kopi yang benar dan cerita tentang kopinya sendiri," tuturnya.

Sementara itu, salah satu penggiat Start Up Agripreneur, Jefry Pratama memuji kenyamanan cafe kopi ini. Jefry berharap para penggiat agripreneur dapat diberikan ruang memanfaatkan Gedung PIA untuk berdiskusi dan mengembangkan inovasi pertanian bersama teman-teman komunitasnya.

"Kami senang bisa berada di tempat ini, dan berharap muncul inovasi-inovasi untuk petani dari tempat ini," kata Jefry.

Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian (Kementan), Kuntoro Boga Andri menjelaskan, Gedung PIA merupakan salah satu gedung ikonik di Jakarta karena memiliki warna dan fasilitas serba pertanian.

"Sekitar Gedung PIA dapat juga ditemui berbagai tanaman buah unggul dan tanaman bernilai edukasi hasil penelitian Balitbang Kementan, sehingga bisa sekaligus menjadi tempat belajar lapang bagi anak-anak sekolah dan masyarakat umum agar lebih mengenal dan mencintai produk pertanian negeri sendiri," jelas Kuntoro.

Secara keseluruhan, bangunan Gedung PIA berbentuk segitiga kaca yang menyerupai Museum Louvre di Paris. Gedung ini menjadi tempat menarik untuk berfoto dan berselfie terutama bagi para anak-anak muda saat ini.

"Di bagian dalam terdapat studio TV Tani dan Radio Tani Indonesia yang dikelola oleh Kementerian Pertanian untuk menyebarluaskan berbagai informasi tentang pertanian," pungkasnya.

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement