REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bandung masih mempersiapkan kebutuhan untuk penyelenggaraan pemilihan umum (Pemilu) 2019 April mendatang. Hingga H-64 kini persiapan sudah mencapai 85 persen.
Ketua KPU Kota Bandung Suharti mengatakan persiapan sudah sesuai target. Tinggal menyelesaikan 15 persen kekurangannya. "Sejauh ini persiapan kita 85 persen ini sudah siap tinggal menunggu pengiriman surat dari percetakan," kata Suharti di Taman Sejarah Balai Kota Bandung, Selasa (12/2).
Ia mengatakan untuk kotak suara pihaknya sudah menyiapkan sesuai kebutuhan. Saat ini kotak suara sudah tersimpan di gudang penyimpanan dan siap digunakan.
Menurutnya, pihaknya sudah menerapkan standar operasional prosedur (SOP) dalam penyimpanan kotak suara. Agar kotam suara berbahan karton duplex itu tidak rusak. "Kita memang ada SOP di gudang itu seperti Berfallet dan sebagainya, selama berjalan dengan baik SOP itu insya Allah logistik kita aman. Kejadian di beberapa kabupaten atau kota itu keadaan itu kan karena nggak bisa hindari," ujarnya.
Selain itu, ia mengatakan pihaknya mendapat bantuan dari polsek untuk penjagaan gudang. Petugasnya juga rutin mengecek dan menyortir guna keamanan pendistribusian nantinya.
Selain surat suara, ia menambahkan tahapan selanjutnya yang harus dipersiapkan KPU ada merekrut petugas KPPS. Pihaknya akan segera melakukan perekrutan anggota KPPS untuk membantu jalannya pemungutan suara di wilayah-wilayah.
"Lanjutnya rekrutmen anggota KPPS di 7.103 TPS kita butuh 50.000 personel untuk melaksanakan pemungutan suara. Masyarakat juga punya peran yang sama untuk menyukseskan pemilu 2109," ujarnya.
Ia mengatakan masyarakat bisa mendaftar sebagai anggota KPPS dengan syarat berusia minimal 17 tahun, memiliki ijazah SMA dan berdomisili sesuai TPS berada. Setelah direkrut, katanya, anggota KPPS ini akan dibekali dengan penggetahuan dan bimbingan teknis bagaimana melakukan proses pemungutan dan perhitungan suara nantinya. Apalagi dalam Pemilu kali ini ada lima surat suara yang haris dicoblos.
"Kita tujukan proses regenerasi sehingga persyaratannya tadinya 21 tahun sekarang 17 tahun. Kita harap juga tekan mahasiswa berpartisipasi untuk ikut dalam pemilu, jadi nggak hanya beretorika di kampus tapi juga mengamalkan itu sebagai penyelenggara di proses pemilu ini. Bisa daftar ke panitia pemungutan suara di setiap kecamatan," tuturnya.
Ia mengatakan saat ini perekrutan sedang dalam proses pendataan oleh PPS. Pengumumannya akan disampaikan pada akhir Februari.