REPUBLIKA.CO.ID, QUETTA -- Pos keamanan Pakistan di Provinsi Baluchistan diserang kelompok bersenjata. Pejabat Pakistan melaporkan ada empat pasukan paramiliter Pakistan yang tewas dalam serangan tersebut.
Sudah berpuluh-puluh tahun pemberontak melakukan serangan terhadap pemerintah Pakistan di sebelah selatan provinsi Baluchistan. Wilayah yang kini dibanjiri investasi infrastruktur Cina dan Arab Saudi.
Serangan yang terjadi Ahad (17/2) di distrik Panjgur terjadi tepat ketika Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman tiba di Pakistan. Mohammed bin Salman melakukan tur Asia Selatan di tengah meningkatnya ketegangan antara Pakistan dan India.
"Empat orang mendapatkan beberapa luka tembakan dan tewas di tempat," kata juru bicara paramiliter Frontier Corps, Khan Wasay, Senin (18/2).
Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Tapi ada tanda ciri khas kelompok separatis yang sudah lama mengeluh sumber daya mineral Baluchistan dieksploitasi provinsi-provinsi kaya dan hanya memberikan sedikit keuntungan kepada penduduk sekitar.
Pakistan menuduh negara tetangganya India mendukung separatis Baluchistan. Tuduhan yang dibantah India.
Cina mendanai pembangunan pelabuhan laut dalam di Gwadar sebelah selatan Baluchistan. Mereka juga berinvestasi di beberapa proyek lainnya dalam Koridor Ekonomi Cina-Pakistan (CPEC).
Arab Saudi akan mengumumkan delapan perjanjian investasi di Pakistan. Salah satunya investasi 10 miliar dolar AS untuk kilang minyak dan kompleks petrokimia di Gwadar.