Jumat 22 Feb 2019 13:00 WIB

Kartu Keluarga Sejahtera Merupakan Inovasi Sosial 4.0

Transaksi digital diharapkan mempermudah penerima manfaa

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto  bersama Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos, Harry Hikmat
Foto: Istimewa
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto bersama Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos, Harry Hikmat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bantuan sosial (bansos) Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Nontunai (BPNT) merupakan salah satu upaya Presiden Joko Widodo (Jokowi) membangun ekonomi digital.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengungkapkan, sejak era kepemimpinan Presiden Jokowi, bansos mulai disalurkan secara nontunai menggunakan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). Hal itu merupakan inovasi sosial 4.0, di mana seluruh bansos dilakukan dengan satu kartu dan ibu-ibu PKH mulai mengenal transaksi digital yang memudahkan kehidupan mereka.

Airlangga menjelaskan, dana bansos disalurkan melalui bank pemerintah kepada rekening setiap Penerima Manfaat (KPM). Dengan kartu tersebut, sambung dis, ibu-ibu dapat mengambil uang bansos PKH, tarik tunai, menabung, maupun menebus BPNT menggunakan KKS yang juga berfungsi sebagai ATM.

"Semua ibu-ibu punya kartunya. Ini sudah masuk era digital dimana PKH dan BPNT dapat diambil menggunakan kartu, seluruh transaksinya online.  Inilah bagian dari membangun ekonomi digital," tuturnya dalam siaran pers, Jumat (22/2).

Airlangga kemudian menanyakan kepada ibu-ibu penerima bansos bagaimana sistem penyaluran yang dicetuskan oleh Presiden Jokowi. Serempak sebanyak 1.000 KPM PKH dari Kota Kupang itu menjawab saat ini penyalurannya jauh lebih baik.

"Dulu harus antre ambil uangnya di kantor pos. Sekarang ambil uang dan belanja dengan kartu. Hanya saja sekarang memang harus pake nomor PIN ya? Nomor itu jangan dibagi ke suami ya, cukup ibu-ibu saja yang tahu," tutur Airlangga disambut tawa para KPM.

Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos, Harry Hikmat mewakili Mensos Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, Inovasi KKS merupakan kebijakan Presiden Jokowi pada 2017 yang mengintegrasikan pencairan melalui satu kartu. KKS mempunyai fungsi ganda, yaitu menjadi tabungan dan dompet (e-wallet). Sistem ini menjadi karya inovatif pertama kali yang digunakan di antara banyak negara yang melakukan Bantuan Tunai Bersyarat (conditional cash transfer).

Harry menjelaskan, fitur Tabungan dalam KKS adalah simpanan berupa rekening bank yang dapat ditarik secara tunai, sementara fitur e-wallet meruapakan simpanan uang elektronik yang dapat digunakan belanja barang, tidak bisa ditarik tunai. "Melalui KKS diharapkan bansos dapat memenuhi target 6T. Yakni tepat waktu, tepat kualitas, tepat administrasi, tepat sasaran, tepat jumlah, tepat harga, dan tepat waktu," tuturnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement