REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Salah satu partai pendatang baru dalam Pemilu 2019, Partai Garuda, mulai memfokuskan kampanye di Pulau Jawa sebagai basis utama lumbung suara. Hal itu dilakukan karena mendekati Pemilu 2019, mesin partai perlu bergerak lebih terarah agar dapat mencapai ambang batas parlemen empat persen.
Sekretaris Jenderal Partai Garuda, Abdullah Mansuri, mengatakan, Jawa dipilih sebagai fokus utama peraihan suara karena tiga hal. Pertama, Pulau Jawa memiliki penduduk terbanyak di Indonesia. Kedua, porsi untuk kursi parlemen besar. Ketiga, kader-kader Partai Garuda telah menyentuh level akar rumput dan diterima masyarakat.
“Ini yang membuat akhirnya kita fight di Jawa. Meskipun, pengurus dan kader-kader kita juga sudah tersebar di seluruh daerah pemilihan di Indonesia,” kata Mansuri kepada Republika.co.id, Sabtu (23/2).
Mansuri mengakui, hasil survei elektabilitas partai menurut berbagai lembaga riset beberapa waktu terakhir menunjukkan elektabilitas Partai Garuda yang rendah. Survei LSI Denny JA, misalnya, mencatat elektabilitas Partai Garuda hanya 0,3 persen. Selain itu, hasil survei yang dilakukan Alvara pun menunjukkan Garuda hanya mendapat elektabilitas sebesar 0,2 persen.
“Memang seperti itu hasilnya. Tapi, itu tidak bisa jadi patokan karena kita juga melihat sendiri perkembangan per dapil. Kita semua sudah bergerak maksimal tanpa henti,” katanya.
Lebih lanjut kata Mansuri, para kader legislati dari Partai Garuda juga sudah dilatih untuk dapat memetakan para pemilihnya dan tidak akan lupa jika memang masuk ke parlemen. Partai Garuda, kata dia, partai yang didirikan langsung oleh masyarakat level terbawah yang belum memiliki ‘dosa’.
Mansuri yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Tradisional itu pun menjanjikan, partainya akan memperjuangkan penertiban Undang-Undang Pasar Tradisional agar ada regulasi yang dapat menjamin kehidupan pasar dan para pedagangnya. Begitu juga undang-undang yang langsung bersentuhan dengan profesi-profesi masyarakat bawah.
“Ini yang akan kita perjuangkan,” katanya.