REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Ketegasan ditunjukkan Hakim Ketua Edison Muhamad saat memimpin jalannya sidang perdana kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan Habib Bahar bin Smith, Kamis (28/2).
Dengan nada tinggi, Edison menyuruh belasan kuasa hukum Habib Bahar untuk berbicara secara bergantian.
Dalam sidang kedua yang digelar di Gedung Perpustakaan dan Arsip Kota Bandung, nada tinggi itu tak lagi keluar dari mulut Edison.
Namun, sidang berjalan lancar sejak dimulai sekitar pukul 09.30 hingga pukul 11.40 WIB.
Tiga terdakwa, mulai dari Habib Bahar, Agil Yahya, dan M Abdul Basid, secara bergantian menjalani persidangan satu per satu.
Koordinator kuasa hukum Habib Bahar, Ichwan Tuankotta, mengatakan pihaknya mengapresiasi dan menghormati ketegasan hakim ketua.
"Kita menghormati kewenangan UU yang diberikan kepada hakim ketua. Maka teguran pada tim kuasa hukum kita terima," kata dia usai sidang kedua di Gedung Perpustakaan dan Arsip Kota Bandung, Rabu (6/3).
Menurut dia, seorang hakim memang sudah seharusnya memiliki ketegasan. Jika tidak, para peserta sidang akan menjadi tak terkendali.
"Tim pengacara kita kan banyak, saya juga nggak bisa kontrol. Walaupun saya koordinator," kata dia.
Sidang Habib Bahar akan dilanjutkan pada Kamis (14/3). Sidang akan tetap dilakukan di Gedung Perpustakaan dan Arsip Kota Bandung.