Rabu 13 Mar 2019 22:31 WIB

BPN Ungkap Visi-Misi Prabowo-Sandi Terkait Perlindungan Anak

BPN Prabowo-Sandi mengatakan anak-anak merupakan generasi penerus bangsa.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Bayu Hermawan
Anggota Komisi X DPR RI, Ledia Hanifa Amaliah.
Foto: Dok Humas DPR RI
Anggota Komisi X DPR RI, Ledia Hanifa Amaliah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno memiliki visi dan misi melindungi anak-anak Indonesia di beberapa bidang termasuk kesehatan dan pendidikan. Sebab anak-anak yang nantinya menjadi penerus bangsa.

"Kami memiliki visi dan misi terwujudnya bangsa adil dan makmur bermartabat. Karena itu perlindungan anak harus disiapkan dalam jangka panjang karena mereka yang menjadi pengganti bangsa ini," kata Koordinator Juru Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Ledia Hanifa A saat konferensi pers pemaparan visi misi perlindungan Anak capres dan cawapres pasangan 01 dan 02, di Jakarta, Rabu (13/3).

Jika terpilih menjadi pemimpin Indonesia selama lima tahun ke depan, pihaknya akan meningkatkan ketahanan keluarga. Ia menjelaskan, ketahanan keluarga menjadi titik tekan pihaknya karena banyaknya persoalan anak bersumber berkaitan kerentanan keluarga.

Selain itu, Ledia mengatakan tumbuh kembang anak juga akan menjadi perhatian Prabowo-Sandiaga caranya dengan peningkatan asupan gizi. Ia menambahkan, gizi baik penting diberikan pada anak-anak Tanah Air, karena jika mereka mengalami kurang gizi dan balita bertubuh pendek (stunting) maka ini bisa menurunkan kecerdasan.

"Ujung-ujungnya itu bisa mengancam bonus demografi Indonesia yang akan dialami dalam beberapa tahun mendatang," ujarnya.

Karena itu, pihaknya berkomitmen memberikan peningkatan akses anak terhadap kesehatan. Di bidang pendidikan, ia menyebut akan memperhatikan kebutuhan anak-anak penyandang disabilitas yang luput dari sorotan. Ia mengakui memang pemerintah telah membuat aturan mengenai hal ini yaitu undang-undang (UU) nomor 8 tahun 2016 tentang penyandang disabilitas.

"Tetapi itu belum selesai karena belum ada aturan turunan. Jadi meski sudah ada sekolah inklusi tetapi selama belum ada aturan turunannya maka ini akan jadi hal yang sulit," kata perempuan yang juga duduk di anggota DPR Komisi VIII ini.

Pihaknya juga berkomitmen akan memberikan beasiswa khususnya untuk anak yang duduk di bangku sekolah luar biasa (SLB). Pemberian beasiswa khusus untuk anak-anak ini akan diberikan lantaran masih minimnya beasiswa untuk anak SLB, padahal pengeluaran orang tua untuk buah hatinya yang berkebutuhan khusus lebih besar. Pihaknya juga menyoroti beasiswa untuk perguruan tinggi yang jumlahnya sangat banyak seperti Bidik Misi tetapi tidak tersosialisasi dengan masif.

"Beasiswa Bidik Misi ini harusnya juga disosialisaikan pada kalangan petani dan nelayan supaya bisa melanjutkan pendidikannya," ujarnya.

Tak hanya itu, pihaknya berupaya membangun taman bacaan dan taman bermain supaya menambah literasi.  Terakhir, pihaknya berkomitmen melindungi anak yang berhadapan dengan hukum dengan memberdayakan pekerja sosial.

"Selain itu mestinya aparat penegak hukum punya perspektif perlindungan anak," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement