REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Kelompok pro-Palestina menyeru penyanyi pop AS Madonna agar membatalkan penampilannya di Eurovision Song Contest 2019 di Israel pada Mei. Mereka meminta Madonna membatalkan penampilannya diantaranya Palestinian Campaign for the Academic and Cultural Boicott of Israel (PACBI) dan Jewish Voice for Peace.
PACBI dalam cicitan di Twitter mengirim pesan kepada penyanyi yang berusia 60 tahun tersebut menyatakan bahwa penampilannya dan aura bintang akan membantu menutupi pelanggaran Israel terhadap rakyat Palestina. Madonna dijadwalkan tampil dalam kontes menyanyi di Tel Aviv.
"Beritahu Madonna bahwa penampilan di Eurovision di Israel berarti ia memberi aura bintangnya untuk menutupi pelanggaran hak asasi manusia yang terus dilakukan Israel dan merusak perjuangan rakyat Palestina bagi kemerdekaan, keadilan dan kesetaraan," kata PACBI di akun Twitter, sebagaimana dilaporkan Kantor Berita Palestina, WAFA.
Cicitan PACBI itu disiarkan dengan tagar #MadonnaDontGo.
Jewish Voice for Peace juga mencicit. "Tinggal di rumah, Madonna. Berikan suaramu bagi kebebasan."
Organisasi tersebut juga menyiarkan pesan buat penyanyi itu di jejaringnya dengan judul "Beritahu Madonna untuk Memilih Kebebasan".
"Tak ada sikap netral dalam situasi yang tidak adil. Tolong dukung kami di pihak yang benar dalam sejarah untuk menciptakan dunia yang lebih baik buat semua dan batalkan penampilanmu di Eurovision. Jika Anda percaya pada kesetaraan dan martabat buat semua, Anda akan memilih untuk tidak memberi kekuatan bintang Anda buat pemerintah sayap-kanan Israel, yang memanfaatkan Eurovision untuk menutupi pelanggaran hak asasi manusia yang terus mereka lakukan. Penampilan Anda di Eurovision akan membahayakan perjuangan rakyat Palestina bagi kemerdekaan, keadilan dan kesetaraan," katanya.