Rabu 10 Apr 2019 20:35 WIB

Kemenpar Dorong Provinsi Komitmen dengan Wisata Halal

Kemenpar mendorong sejumlah provinsi berkomitmen jadikan wilayahnya wisata halal.

Rep: Lida puspaningtyas/ Red: Gita Amanda
 Destinasi wisata halal di Sumatera Selatan (Sumsel) Bait Alquran atau Alquran Akbar yang berupa mushaf Alquran terbuat dari lembaran kayu setinggi 2 meter dengan lebar sekitar 1,5 meter. Berwarna dasar coklat dengan tulisan timbul berwarna emas.
Foto: Republika/Maspril Aries
Destinasi wisata halal di Sumatera Selatan (Sumsel) Bait Alquran atau Alquran Akbar yang berupa mushaf Alquran terbuat dari lembaran kayu setinggi 2 meter dengan lebar sekitar 1,5 meter. Berwarna dasar coklat dengan tulisan timbul berwarna emas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Republik Indonesia mendorong sejumlah provinsi di Indonesia untuk berkomitmen menjadikan wilayahnya tujuan wisata halal. Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya, mengatakan pemerintah terbuka dan akan membantu pengembangannya.

"Seperti dulu pada Lombok, Nusa Tenggara Barat yang mencetuskan awal sebagai tujuan wisata halal, maka kita wujudkan hingga seperti saat ini," katanya, setelah penobatan Indonesia di peringkat pertama Global Muslim Travel Index 2019, beberapa waktu lalu.

Baca Juga

Pengarah Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Halal Kementerian Pariwisata Republik Indonesia, Riyanto Sofyan juga menyampaikan potensi pasar semakin berkembang. Menurutnya, pemerintah terbuka pada wilayah lain yang ingin serius menggarap wisata ramah terhadap Muslim tersebut.

Ia memprediksi jumlahnya bisa saja lebih dari 10 tujuan wisata halal prioritas yang telah ditetapkan. Ia mengimbau pemerintah daerah untuk tidak ragu mencitrakan diri sebagai destinasi wisata halal.

"Jangan ragu, branding destinasi wisata halal itu malah akan memperluas pasar, bukan menyempitkan," kata dia.

Riyanto memberi contoh, pasar semakin berkembang ditandai dengan pertumbuhan akomodasi halal di Indonesia. Menurut data MUI, ada sekitar 600 hotel syariah di seluruh Indonesia sementara restoran halal pun ada sekitar 400 restoran.

Menurut catatan Traveloka, kata Riyanto, jumlah hotel syariah mencapai 730 hotel. Pertumbuhannya sejak tiga tahun terakhir rata-rata mencapai 172 persen per tahun. Hal ini merupakan indikasi adanya permintaan dan kebutuhan pasar.

Selain itu, sejak 2015 komitmen pada Lombok sebagai tujuan wisata halal membuat wilayah tersebut memenangkan sejumlah penghargaan. Mulai dari tujuan terbaik di dunia untuk wisata halal dan tempat terbaik untuk honeymoon. Sejak 2016 mendapat penghargaan, kunjungan wisata meningkat 40 persen, dari 1 juta kunjungan wisatawan mancanegara menjadi 1,4 juta wisman.

Selain 10 wilayah prioritas, Riyanto mengatakan ada wilayah lain yang juga berpotensi, yakni Raja Ampat di Papua. Lokasi ini jauh lebih indah dibandingkan Maldives yang sudah santer sebagai tujuan wisata halal terbaik dunia.

Riyanto menyampaikan lingkungan di sekitar Raja Ampat pun kondusif sesuai dengan gaya hidup halal. Menurutnya, mayoritas penduduk di sana adalah Muslim sehingga menjadi faktor pendukung untuk menjadikannya destinasi wisata halal.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement