REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Dua miliarder Prancis siap menyumbangkan dana sebesar 300 juta euro atau sekitar Rp 4,7 triliun untuk proses rekonstruksi Katedral Notre-Dame. Gereja itu dilanda kebakaran pada Senin (15/4).
Menurut laporan Buzzfeed, seperti dikutip laman ABC News, milarder Prancis Bernard Arnault telah menjanjikan dana sebesar 200 juta euro untuk rekonstruksi Notre Dame. Miliarder Prancis lainnya, François-Henri Pinault siap menyumbangkan 100 juta euro.
Kendati demikian, hingga kini, total biaya untuk keperluan rekonstruksi belum dapat dikalkulasi secara presisi. Sebelum dilahap api, kelompok bernama Friends of Notre Dame sempat memperkirakan biaya renovasi gereja bergaya gotik itu dapat menelan biaya 150 juta euro.
Seorang profesor arsitektur di Universitas Notre Dam di South Bend, Indiana, Krupali Krusche, mengatakan diperlukan waktu lima hingga tujuh tahun bagi Notre Dame untuk benar-benar pulih dari kebakaran. "Bangunan aslinya membutuhkan waktu lebih dari 100 tahun untuk benar-benar berdiri, sepotong demi sepotong," katanya.
Dia menilai, proses rekonstruksi dan renovasi Notre Dame tentu dapat dilakukan. Namun, dia memprediksi hal tersebut membutuhkan waktu hingga 10 tahun.
Rakyat Prancis cukup berduka atas insiden terbakarnya Katedral Notre-Dame. Presiden Prancis Emmanuel Macron bahkan menyebut peristiwa itu sebagai tragedi yang mengerikan. Dia pun bersumpah akan membangun kembali katedral itu bersama rakyat Prancis.
Proses pembangunan Katedral Notre Dame dimulai pada 1163 dan berlangsung sekitar satu abad. Pembangunan gereja secara resmi selesai pada 1345.