Jumat 26 Apr 2019 17:25 WIB

Pemerintah Diminta Cari Solusi Selain Koridor Tarif Tiket

Pemerintah berperan menjaga range tiket pesawat.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolanda
Aktivitas penerbangan di Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Aktivitas penerbangan di Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) meminta pemerintah mencari solusi selain koridor tarif batas atas dan bawah tiket pesawat. Presidium Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Soegeng Poernomo mengatakan hal tersebut perlu dilakukan jika belum juga memberikan solusi dari persoalan tingginya harga tiket pesawat.

“Ini peran pemerintah dalam rangka menjaga range kalau sampai titik dasarnya (tarif batas atas dan bawah) tidak mampu harus cari solusi lain,” kata Soegeng di Jakarta, Jumat (26/4).

Baca Juga

Sebab, Soegeng menjelaskan bagaimanapun transportasi udara di Indonesia masih sangat dibutuhkan. Dia mengatakan Indonesia merupakan negara kepulauan maka suka tidak suka, pesawat terbang masih menjadi solusi untuk menghubungan konektivitas yang lebih efisien.

Pada dasarnya, Soegeng mengatakan koridor tarif batas atas dan bawah tiket pesawat merupakan perlindungan bagi maskapai dan konsumen. “Tarif batas atas melindungi masyarakat dan batas bawah untuk melindungi maskapai jangan amapai konsumen dirugikan,” jelas Soegeng.

Di sisi lain, Soegeng menilai maskapai juga perlu mempertimbangkan daya beli masyarakat dalam menentukan tarif tiket pesawat. Sebab, nantinya tidak akan ada yang dilayani lagi jika masyarakat kehilangan daya beli.

Agar hal tersebut tidak terjadi, Soegeng menyarankan saat ini pemerintah dan maskapai perlu ambil jalan tengah. “Masyarakatnya mampu, kemudian maskapainya sendiri bisa beroperasi dan memiliki keuntungan memadai. Ini peran pemerintah instrumen apa saja, subsidi apa saja yang harus dilakukan,” jelas Soegeng. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement