REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Wayang umumnya dipentaskan dengan dialog berbahasa Jawa. Tetapi di Prancis, ada pergelaran wayang yang ditampilkan dengan bahasa Prancis. Pertunjukan itu digelar di Balai Budaya KBRI Paris, Sabtu (27/4) pukul 19.00 waktu Prancis.
Pergelaran wayang kulit dalam bahasa Prancis dengan lakon Babad Wana Marta dibawakan Ki Dalang Christophe Moure. Moure adalah mantan penerima beasiswa Darmasiswa. Ia belajar mendalang dari dalang Ki Joko Susilo.
Lewat pertunjukan wayang berbahasa Prancis, Moure berhasil memukau para penonton. Usai pertunjukan para penonton enggan meninggalkan Balai Budaya meski sudah tengah malam. Mereka masih asyik berdiskusi dengan dalang dan penabuh gamelan tentang kisah lanjutan cinta Arimbi dan Bima.
Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Paris, Warsito, mengatakan pergelaran wayang kulit di Prancis disebut theatre d'ombre (teater bayangan). Pentas yang juga dikenal dengan istilah marionettes d'ombre ini sudah tidak asing bagi masyarakat Prancis.
"Tentu sebagai salah satu warisan budaya dunia yang ditetapkan UNESCO sejak 2003, theatre d'ombre bukan hal asing lagi bagi masyarakat Prancis," ujar Warsito.
Pertunjukan theatre d'ombre diiringi 17 penabuh gamelan dari Asosiasi Pantja Indra. Asosiasi tersebut merupakan perkumpulan warga Prancis penggiat kesenian dan budaya Indonesia. Sebelum pergelaran theatre d'ombre dimulai, ditampilkan tarian gambyong untuk menghibur sekitar 200 penonton yang sebagian besar warga Prancis.
Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Paris Agung Kurniadi menyampaikan KBRI ingin berbagi kebahagiaan dan kebanggaan kepada para penonton. Wayang kulit adalah warisan budaya dunia. Maka menurutnya sudah selayaknya kita mencintai dan menghidupkan kesenian wayang kulit.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada penonton dan berharap dapat menyampaikan kesenian wayang kulit kepada saudara dan rekannya. "Unik dan menarik menonton wayang yang ditampilkan dengan mengunakan bahasa Prancis," ujarnya.
Sebagian besar penonton yang merupakan warga Prancis otomatis tidak perlu lagi penerjemahan untuk mengetahui kisah Babat Wana Marta yang disampaikan Ki Dalang Christophe Moure. Apalagi saat sinden Estelle Amy de la Bretque dan Estelle Micheau melantunkan gending Jawa yang sangat fasih di antaranya lagu Gambang Suling.