Jumat 03 May 2019 10:17 WIB

Turis Cina dan Malaysia Dominasi Kunjungan Wisata ke Lombok

Kunjungan wisman ke lombok melalui penerbangan langsung mengalami penurunan.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Dwi Murdaningsih
Suasana pantai di Lombok Barat pascagempa
Foto: Republika TV/Muhammad Nursyamsyi
Suasana pantai di Lombok Barat pascagempa

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Turis Cina dan Malaysia masih mendominasi kunjungan wisata ke lombok. Badan Pusat Statistik (BPS) Nusa Tenggara Barat (NTB) menyebutkan jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang melalui penerbangan langsung di Bandara Internasional Lombok (BIL) pada Maret 2019 mengalami sedikit penurunan dibanding Januari dan Februari 2019.

"Jumlah wisatawan asing yang datang melalui penerbangan langsung di Bandara Internasional Lombok pada Maret 2019 sebanyak 3.583 orang," ujar Suntono di Aula Kantor BPS Provinsi NTB, Kamis (2/5).

Baca Juga

Merujuk data BPS NTB, pada Februari 2019, jumlah wisman yang datang melalui penerbangan langsung di BIL sebanyak 3.588 wisman. Penurunan relatif signifikan terjadi jika dibandingkan dengan periode awal tahun pada 2017 dan 2018.

Suntono menyebutkan jumlah wisman yang datang melalui penerbangan langsung di BIL pada Januari dan Februari 2017 sebanyak 9.371 wisman dan 8.740 wisman. Catatan ini menurun pada 2018 menjadi 5.535 wisman pada Januari dan 5.800 wisman pada Februari.

Suntono menyampaikan, wisman asal Malaysia dan Cina masih menempati peringkat teratas sebagai negara penyumbang wisman terbesar ke Lombok melalui penerbangan langsung di BIL.

"Wisman yang datang dengan penerbangan langsung di BIL pada pada Maret 2019 sebanyak 3.583 orang, terbanyak dari Malaysia sebanyak 1.601 orang dan 358 orang dari Cina," kata Suntono.

Sebagai gambaran, jumlah wisman asal Malaysia dan Cina juga menduduki peringkat tertinggi yakni sebanyak 1.517 wisman Malaysia dan 670 wisman Cina yang datang ke Lombok melalui penerbangan langsung di BIL pada Februari 2019.

Sementara dari sisi Tingkat Penghunian Kamar (TPK) atau okupansi hotel bintang pada Maret 2019 sebesar 34,11 persen mengalami kenaikan dibandingkan Februari 2019 yang sebesar 32,63 persen.

"Ini berarti mengalami kenaikan sebesar  1,48 poin. Jika dibandingkan dengan TPK hotel bintang pada Maret 2018 yang sebesar 51,32 persen memang mengalami penurunan sebesar 17,21 poin," ucap Suntono.

Suntono mencatat, rata-rata lama menginap (RLM) tamu hotel bintang di Lombok pada Maret 2019 tercatat selama 2,29 hari atau mengalami kenaikan sebesar 0,13 hari dibandingkan dengan RLM pada Februari 2019 yang selama 2,16 hari.

"Jumlah tamu yang menginap di hotel bintang pada Maret 2019 tercatat 51.051 orang, yang terdiri atas 40.925 orang tamu dalam negeri (80,16 persen) dan 10.126 orang tamu luar negeri (19,84 persen)," kata Suntono.

Dari segi tranportasi, Suntono memaparkan jumlah jumlah penumpang yang datang melalui angkutan laut pada Maret 2019 naik sebesar 26,32 persen dibandingkan pada Februari 2019. Sedangkan jumlah penumpang berangkat naik sebesar 28,01  persen.

Pun dengan jumlah penumpang yang datang melalui penerbangan domestik pada Maret 2019 sebanyak 110.839 orang atau naik sebesar 15,32 persen dibanding pada Februari 2019. Sementara, jumlah penumpang yang datang melalui penerbangan internasional juga mengalami kenaikan sebesar 19,05 persen menjadi sebanyak 8.212 orang.

Suntono melanjutkan jumlah penumpang yang berangkat pada Maret 2019 melalui penerbangan domestik sebanyak 112.428 orang atau naik sebesar 19,37 persen dibandingkan Februari 2019. Sedangkan jumlah penumpang yang berangkat melalui penerbangan internasional naik sebesar 20,45 persen dari 6.552 orang menjadi 7.892 orang.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement