Rabu 08 May 2019 15:06 WIB

Kemendikbud Tetap Lanjutkan UN untuk Bahan Evaluasi

Kemendikbud akan menganalisis mata pelajaran yang perlu ditingkatkan lewat hasil UN.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Nur Aini
Pelajar SMP saat mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di ruang kelas SMP Negeri 5 Kota Sorong, Papua Barat, Selasa (23/4/2019).
Foto: Antara/Olha Mulalinda
Pelajar SMP saat mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di ruang kelas SMP Negeri 5 Kota Sorong, Papua Barat, Selasa (23/4/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Pembinaan Guru Pendidikan Menengah, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) Kemendikbud, Sri Renani Pantjastuti, mengatakan bahwa hasil analisis Ujian Nasional (UN) menjadi salah satu landasan untuk peningkatan kompetensi pembelajaran. Oleh sebab itu, UN sejauh ini masih akan terus dilaksanakan untuk penilaian dan bahan evaluasi Kemendikbud. 

Di tahun ini, Kemendikbud juga akan meningkatkan fungsi Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) sebagai sarana para guru saling belajar. Melalui hasil UN, maka akan dianalisis mata pelajaran yang perlu ditingkatkan oleh MGMP sesuai daerahnya.

Baca Juga

"Kami menggunakan hasil analisis UN ini untuk peningkatan kompetensi pembelajaran. Jadi bagaimana pembelajaran bisa lebih baik. Yang lemah akan dibahas di MGMP," kata Renani, Selasa (7/5). 

Ia berharap, dengan evaluasi yang dilakukan pembelajaran bisa dilakukan lebih baik. "Tujuannya bagaimana pembelajaran bisa lebih baik. Jadi kami sudah siapkan modul-modul pembelajaran. Tinggal dipilih saja sesuai dengan yang masih lemah atau kurang untuk dibahas bersama-sama di MGMP," kata dia.

Kemendikbud akan terus meningkatkan kualitas dan komposisi soal ujian nasional. Menurut Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan, Totok Suprayitno siswa perlu berlatih berpikir memecahkan soal-soal yang memerlukan cara berpikir tingkat tinggi atau HOTS (Higher Order Thinking Skills). 

"Soal-soal HOTS pelan-pelan dinaikkan. Lambat laun kita tingkatkan komposisinya dari tahun ke tahun," kata Totok. 

Selain itu, Kemendikbud akan mendorong peningkatan jumlah peserta UNBK. Tahun depan, kata dia, Kementerian Komunikasi dan Informatika berencana menjangkau semua titik yang saat ini belum terjangkau akses internet.

"Sehingga tahun depan persoalan akses ini tidak ada lagi. Tinggal persoalan menyediakan perangkat komputer di sekolah-sekolah saja," ujar dia. 

Ujian nasional 2019 diikuti 8,3 juta peserta didik dengan 103 ribu satuan pendidikan. Sebanyak 91 persen atau lebih dari 7,5 juta peserta didik dan warga belajar mengikuti UNBK. Jumlah peserta UNBK meningkat 19 persen dari jumlah peserta UNBK tahun 2018.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement