REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekjen partai Nasdem Johnny G Plate membantah dugaan kecurangan yang diklaim oleh PKS terjadi Malaysia. Ia merasa pemilu di Malaysia sudah berjalan sesuai aturan hukum, termasuk ada pemungutan suara ulang (PSU) di Kuala Lumpur.
"Ini sedang mewabah penyakit tidak terima kekalahan sehingga di mana-mana kalah sebut yang menang curang. Itu tidak fair, di sana PSU PPLN KL, berarti sudah pengawasan ketat dan berlapis. Sudah hati-hati semuanya," katanya pada Republika, Ahad (19/5).
Ia menyebut kemenangan David Kirana yang merupakan Caleg Nasdem di Malaysia merupakan hal wajar. Faktor kemenangan Davin, kata dia, karena intensitas sosialisasi dan ada kepercayaan dari pemilih.
"Mana ruang curangnya dimana? Kalau ada calon (Davin) yang hasilnya signifikan itu hasil kerja keras dan kepercayaan masyarakat selama kampanye," ujarnya.
Ia malah balik menuduh kubu PKS lah yang tidak siap kalah. Alhasil, selalu mencari-cari kesalahan pihak yang menang.
"Jangan sampai narik-narik logika yang gambarkan ketidaksiapan terima kekalahan," tambahnya.
Ia mengungkapkan kemenangan anak seorang tokoh dalam Pileg 2019 tak bisa langsung dianggap curang. Sebab, menurutnya, banyak anak pejabat dan tokoh yang juga mendapat kemenangan pada Pileg 2019.
Keberhasilan mereka, kata dia, salah satu faktornya didorong intensitas sosialisasi. Diketahui, Davin Kirana ialah anak pengusaha kondang sekaligus Duta Besar RI untuk Malaysia, Rusdy Kirana.
"Ada banyak putra pejabat daerah di Indonesia, putra-putri mantan Presiden dapat suara banyak, apa kita tuduh curang? Kan mereka kerja keras di dapil," ucapnya.
Sebelumnya, PKS menemukan bukti dugaan kecurangan PSU di wilayah kerja PPLN Kuala Lumpur. Salah satu buktinya yaitu ketidaklengkapan alamat pemilih yang dikirim lewat pos. PKS Malaysia menuntut investigasi atas temuan ini sekaligus ingin agar hasil PSU ditolak.