REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rini Yuliati (25 tahun) dan Ismail (68) menjadi saksi hidup korban penjarahan dan pembakaran saat aksi kerusuhan 22 Mei 2019 lalu.
Mungkin Rini tak pernah membayangkan, malam puasa ramadhan 22 Mei 2019 itu menjadi malam kelam buatnya.
Baca Juga
Dengan suara pelan, ia menceritakan saat itu bersama suami dan satu anaknya pukul 02.00 WIB dini hari tengah tertidur lelap di rumahnya yang menjadi satu dengan toko sembako miliknya di Jalan Petamburan V, Jakarta. Tiba-tiba, ia terbangun karena mendengar kerusuhan.
"Tiba-tiba saja rusuh dan ada gas air mata," ujarnya, saat ditemui di Kementerian Sosial, Senin (27/5).