REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Seorang warga asal Kabupaten Banyumas menjadi salah satu korban heli MI-17 TNI AD yang hilang di Oksibil Kabupaten Pegunungan Bintang Papua. Korban bernama Serda Dita Ilham Primojati (24). Ia merupakan anak ketiga dari pasangan suami istri Subandi-Sugianti, warga Desa Kemutug Kidul Kecamatan Baturraden Kabupaten Banyumas.
Kepada wartawan, Subandi mengaku hingga kini masih menunggu kabar lebih lanjut mengenai nasib anaknya. "Mohon doakan agar seluruh awak heli termasuk anak saya bisa ditemukan dalam keadaan selamat," jelasnya, Ahad (30/6).
Dia mengaku pertama kali mendapat kabar anaknya hilang dalam penerbangan helikopter di Papua dari salah satu anaknya yang lain. Anaknya tersebut mendapat kabar langsung dari atasan di Semarang.
Menurutnya, Dita Ilham merupakan anggota dari Skadron 31/Serbu Penerbad Semarang yang menjadi salah satu kru heli MI-17. "Anak saya sebenarnya sudah empat kali bertugas mengirimkan logistik ke perbatasan Papua," kata Subandi.
Hingga kemarin, kediaman orang tua korban banyak didatangi para tamu baik dari tetangga, saudara maupun para anggota TNI. Mereka menyampaikan keprihatinan dan doa atas musibah yang menimpa anaknya.
Kakak kandung Ilham, Dita Ibnu Ariandana, mengaku keluarganya terus memanjatkan doa agar adiknya selamat dari musibah tersebut. Dia berharap keberadaan heli yang jatuh bisa ditemukan untuk memastikan nasib awak dan krunya. "Kami mohon doanya agar adik kami dan juga kru yang lain ditemukan dalam keadaan selamat," ungkap Dita Ibnu.
Sebagaimana diberitakan, heli MI-17 milik TNI AD sebelumnya dilaporkan hilang kontak saat terbang di wilayah Oksibil Kabupaten Pegunungan Bintang Papua. Heli ditumpangi 12 personel terdiri dari tujuh kru dan lima anggota Satgas Pengamanan Perbatasan (Pamtas) dari Yonif 725/WRG Halu Oleo Sulawesi Tenggara.
Helikopter tersebut dilaporkan hilang kontak Jumat (28/6) sekitar pukul 11.45 WIT. Hingga saat ini, upaya pencarian helikopter masih terus dilakukan.