Senin 01 Jul 2019 18:27 WIB

Politikus Nasdem Ingin Tetap Ada Oposisi

Dikhawatirkan jika tak ada oposisi akan kembali seperti zaman orde baru.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Muhammad Hafil
Konfederasi parpol, ilustrasi
Konfederasi parpol, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Politikus Partai Nasdem Teuku Taufiqulhadi berharap agar kubu oposisi tetap ada. Jika semua partai politik bergabung dalam pemerintahan Jokowi-Ma'ruf, ia khawatir pemerintahan Jokowi-Ma'ruf akan dianggap kembali ke era orde baru.

"Harus ada pandangan yang berbeda, kalau semua bergabung maka nanti dianggap balik ke orde baru," ujar Taufiqulhadi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (1/7).

Baca Juga

Ia menganggap rekonsiliasi memang diperlukan. Namun tidak lantas rekonsiliasi tersebut diartikan bagi-bagi jabatan.

"Menurut saya rekonsiliasi itu bisa saja tetap ada sebagai koalisi yang menjadi oposisi itu kepentingan kita berbangsa. Jadi tidak perlu karena ada sebuah ajakan rekonsiliasi harus berikan kursi," jelasnya.

Oleh karena itu anggota komisi III itu pun menyarankan agar Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebaiknya tetap menjadi oposisi. Menurutnya hal itu baik bagi demokrasi Indonesia.

"Menurut saya, tidak perlu meminta ataupun diajak berada di dalam koalisi Pak Jokowi mendatang," katanya.

Apalagi, imbuhnya, tidak semua masyarakat Indonesia memilih Jokowi-Ma'ruf. Untuk itu dalam konteks berbangsa dan bernegara diperlukan pandangan lain dari pada pemerintah.

"Menurut saya bagi koalisi yang memerintah (jika semua partai bergabung) ideal, tapi nggak ideal untuk rakyat Indonesia," tuturnya. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement